Rabu, 10/10/2018

Bergerak Dinamis, Rupiah Ikuti Mekanisme Pasar

Rabu, 10/10/2018

ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bergerak Dinamis, Rupiah Ikuti Mekanisme Pasar

Rabu, 10/10/2018

logo

ilustrasi

KORAN KALTIM.COM - Bank Indonesia (BI) menilai pergerakan nilai tukar rupiah tetap berada di batas fundamental, meski nyaris menembus Rp15.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir ini. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kurs rupiah memang bergerak sangat dinamis dalam beberapa waktu terakhir, namun pergerakan ini sejatinya karena mekanisme pasar. "Nilai tukar rupiah saat ini relatif. Itu tetap dalam batas fundamental kami," ucap Dody di sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) di Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (10/10/2018) pagi tadi seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Berdasarkan perdagangan pasar spot, rupiah berada di posisi Rp15.238 per dolar AS. Sementara kurs referensi BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di Rp15.233 per dolar AS. 

Meski pergerakan rupiah terjadi karena mekanisme pasar, Dody bilang, bank sentral nasional akan tetap berusaha menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah. Tujuannya, agar volatilitas rupiah terjaga.  "Kami terus lakukan secara kombinasi dengan optimalisasi cadangan devisa dan gradual depreciation," katanya. 

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pergerakan rupiah kemarin terjadi karena sentimen dari perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). IMF mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari 5,3 persen pada April 2018 menjadi 5,1 persen pada Oktober 2018. 

Koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dilakukan karena ada dampak dari pengetatan kebijakan moneter, perkembangan harga minyak dunia, dan ketidakpastian hubungan perdagangan.  "Ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara emerging market. Padahal, rupiah membutuhkan katalis positif," pungkasnya. (*)

Bergerak Dinamis, Rupiah Ikuti Mekanisme Pasar

Rabu, 10/10/2018

ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.