Rabu, 13/12/2017
Rabu, 13/12/2017
SEGERA DIRALAT: Buku pelajaran yang menyebutkan Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Rabu, 13/12/2017
SEGERA DIRALAT: Buku pelajaran yang menyebutkan Yarusalem sebagai Ibu Kota Israel.
JAKARTA - Yerusalem disebut sebagai Ibu Kota Israel dalam sebuah buku pelajaran kelas 6 sekolah dasar (SD). Tautan buku sekolah elektronik (BSE) itu beredar lewat aplikasi pesan singkat.
Terkait hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan sudah menarik tautan tersebut dari situs Kemendikbud. Dia mengatakan ada ketidakcermatan hingga e-book tersebut diunggah.
“Buku tersebut sejak pagi ini sudah dihapus dalam daftar BSE Kemendikbud,” kata Muhadjir lewat pesan singkat, Selasa (12/12).
“Itu sebuah kekhilafan yang memalukan. Menurut Kapuskurbuk (kepala pusat kurikulum dan perbukuan) buku tersebut masuk BSE tahun 2008. Ada ketidakcermatan Tim Penilai Buku dalam menetapkan buku tersebut sebelum diunggah ke laman BSE Kemendikbud,” sambungnya.
Muhadjir mengatakan sudah meminta kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad untuk menelusuri hal tersebut.
“Saya sudah meminta Dirjen Dikdasmen untuk menelusuri siapa yang harus bertanggung jawab atas kehilafan tersebut,” tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Selain BSE, di media sosial juga beredar foto buku pelajaran serupa dalam bentuk cetak. Di buku tersebut juga tertulis Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel (nomor 7).
Sementara untuk Palestina (nomor 12) tak ada nama ibu kota yang tertulis. Belum diketahui pasti penerbit buku tersebut.
Muhadjir mengatakan buku tersebut tetap berlaku. Namun akan diralat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) hingga diedarkan kembali.
“Bukunya tetap berlaku, bagian yang salah diralat. Nanti Puskurbuk akan segera mengedarkan ralatnya,” ungkap Muhadjir. (dtc)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.