Selasa, 22/05/2018

Dari Gaji hingga Tempat Makan , CFK Dituding Istimewakan Pekerja China

Selasa, 22/05/2018

PT. CFK / facebook.com

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dari Gaji hingga Tempat Makan , CFK Dituding Istimewakan Pekerja China

Selasa, 22/05/2018

logo

PT. CFK / facebook.com

TENGGARONG – DPRD Kutai Kartanegara menemukan puluhan pekerja China di proyek pembangkit milik PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK). Ironisnya, mayoritas dari mereka bekerja tanpa skill.

Dalam inspeksi mendadak (Sidak ) Komisi II DPRD Kukar pekan lalu, terdapat 70-an pekerja yang mencari nafkah di proyek pembangunan pembangkit listrik tersebut. Mereka bekerja sebagai dari berbagai posisi, termasuk tukang las dan membengkokkan besi. 

“Saat kami mau masuk saja dipesulit, tapi kami memaksa masuk sampai ke kantor dan melajukan sidak ke area pekerjaan. Banyak TKA yang bekerja di PLTU Tanjung Batu itu, bahkan ketika ditanya beberapa pekerja nggak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris juga, hanya satu atau dua orang yang bisa berbahasa Inggris,” jelasnya.

Menurutnya, jika dibandingkan maka TKA yang dipekerjakan itu bisa disaingi oleh skill pekerja lokal. “Kalau menurut manajemen, TKA itu ber-skill, tapi menurut kami tidak demikian,” bebernya

Temuan ini membuat kecewa DPRD Kukar. Pasalnya saat ini banyak pekerja lokal yang mengalami PHK dan menganggur sehingga butuh pekerjaan. Di sisi lain, jumlah pekerja asing di CFK membludak. Mereka juga digaji lebih besar dari pekerja lokal. 

“Kami tidak anti pada TKA begitupun dengan investasi, tapi minimal mereka bisa menunjukkan skill yang tidak diketahui atau dipahami tenaga kerja lokal. Bukan skill seperti las dan lainnya,” tegasnya.

Ironisnya lagi, kata dia, ada perlakuan khusus oleh perusahaan terhadap pekerja China. Sebagai contoh, tempat makan pekerja asing saja dilengkapi AC, sementara tenaga kerja lokal tidak disediakan tempat bahkan di bawah bedeng yang terik panas matahari.

Menurut Faisal, TKA sebenarnya belum dibutuhkan di pembangkit CFK. Sebab, proyek itu belum beroperasi. “Berbeda jika ada teknis yang memang memerlukan keahlian khusus baru memperkerjakan TKA,” ujarnya.

DPRD rencananya dalam waktu dekat akan memanggil manajemen CFK untuk menjelaskan temuan ini. 

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kukar mengungkap data TKA di Kukar. hingga April 2018 lalu, terdapat 82 pekerja asing, 62 di antaranya bekerja di proyek pembangkit milik CFK. (ami)

Dari Gaji hingga Tempat Makan , CFK Dituding Istimewakan Pekerja China

Selasa, 22/05/2018

PT. CFK / facebook.com

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.