Jumat, 20/07/2018
Jumat, 20/07/2018
Prof Susilo
Jumat, 20/07/2018
Prof Susilo
MENJADI peserta termuda dalam penjaringan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Mulawarman (Unmul), Prof Susilo nyatanya tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti dengan raihan suara terbanyak kedua, dalam voting anggota Senat yang mengantarkan dirinya masuk dalam tiga besar bersama Prof Masjaya dan Prof Laode Rijai.
Membangun Unmul dengan visi menjadikan Unmul sebagai universitas berstandar internasional yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bertumpu pada sumber daya alam (SDA) khususnya hutan tropis lembab (tropical rain forest) dan lingkungannya, Prof Susilo mengaku punya visi sendiri sebagai rektor, selain visi kampus yang akan menjadi haluan dalam bekerja jika terpilih nantinya.
“Visi saya sebagai rektor adalah mengakselerasi terwujudnya visi dan misi Unmul dengan menekankan peningkatan publikasi-inovasi riset, reformasi birokrasi, internasionalisasi, dan digitalisasi menuju daya saing nasional dan global,” ujarnya.
Ia mengatakan, konsep dan breakdown program secara detail telah disiapkannya dalam mencapai goal atau tujuan utama yakni menjadikan Unmul sebagai World Class University, dengan kekhasan hutan hujan tropis yang dimiliki. Ia juga mengatakan, dirinya telah memetakan beberapa persoalan dalam internal kampus yang belum maksimal, yang pada akhirnya menyebebkan Unmul tidak bisa melaju dengan cepat sesuai harapan.
Sebut saja, kata dia, sistem online pengelolaan LITABMAS yang belum terintegrasi, mengakibatkan dana anggaran internal penelitian masih tercecer di fakultas dan belum secara optimal diarahkan kepada peningkatan publikasi dan inovasi iptek. “Ada lagi calon Guru Besar tidak diberi privilege terkait teknis adminitrasi pengurusan Guru Besar, dan perhatian universitas terhadap akreditasi program studi masih minim, sehingga akibatnya jumlah guru besar masih 5,7 persen, dan akreditasi A program studi di bawah 5 persen,” tukasnya.
Untuk itu, kata dia, sejumlah program sudah ia siapkan dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut. Meskipun ia tak kalah mengakui bahwa selama kepemimpinan Prof Masjaya tidak sedikit perubahan positif.
“Kunci dari semua program kerja tadi adalah adanya akselerasi, dan sinergitas antar elemen dan satu kebijakan dengan kebijakan lainnya. Misal kita akan melalukan akselerasi mutu pengelolaan LITABMAS, sasaran serta indikatornya juga harus jelas misal dikelolanya penelitian dengan sistem online terintegrasi antara LP2M, kepegawaian, dan LP3M dengan semua fakultas, dan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Prof Susilo, dalam hal mendorong lahirnya guru besar perlu dilalukan akselerasi publikasi dosen muda yang siap ke Guru Besar. Dengan indikator dana LITABMAS untuk calon Guru Besar terindentifikasinya publikasi calon Guru Besar per tahun.
Terbantuknya sistem online otomatisasi pemberitahuan angka kredit dosen yang memenuhi syarat diajukan ke Guru Besar.
Sementara itu, dari sisi kemahasiswaan, program pendayagunaan lembaga-lembaga kemahasiswaan sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa, demi meningkatnya minat mahasiswa yang ikut dalam lembaga kemahasiswaan, dan meningkatnya prestasi lembaga kemahasiswaan di level nasional dan internasional akan menjadi titik berat program unggulan. “Selain itu, saya juga akan mendorong makin banyaknya program kerja sama dengan alumni. Tujuannya bukan semata silaturahmi tapi juga mengenai meningkatnya kontribusi alumni untuk pengembangan dan daya serap di pasar kerja,” pungkasnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.