Selasa, 23/10/2018
Selasa, 23/10/2018
Selasa, 23/10/2018
SAMARINDA - Pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kabupaten Kutai Timur kembali meleset. Jika sebelumnya, proyek strategis nasional (PSN) tersebut digadang bakal beroperasi pada Oktober tahun ini, terbaru Maloy baru bisa beroperasi setahun lagi, pada Oktober 2019.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim, Fuad Assadin membeber, KEK Maloy diberikan perpanjangan target penyelesaian pembangunan hingga Oktober tahun depan karena beberapa sebab.
“Kan ada peralihan kekuasaan, ada keterbatasan anggaran sehingga ada beberapa target yang meleset, tapi secara umum untuk pelepasan lahan, persiapan sudah keseluruhan sekitar 60 persen, tahun depan harus, Oktober tanggal 17, tahun 2019 harus operasi,” ujarnya ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, kemarin.
Ia menyebut, kendala anggaran adalah yang tereberat. Proyek tersebut menyerap anggaran tidak sedikit. Meskipun saat ini, lanjut dia infrastruktur pendukung sudah lengkap. Listrik dan air bersih sudah tersedia. Jalan masuk dan di kawasan juga sudah ada, meskipun masih perlu perbaikan hingga penyempurnaan.
Untuk Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang disebut-sebut menjadi kendala terbesar penyelesaian KEK, Fuad membeber saat ini progresnya sudah 70 persen.
Sementara pelabuhan multi purpose, kata Fuad masih dalam pengerjaan. Diperkirakan tahun depan sudah bisa digunakan untuk bisa ekspor. Beberapa industri sudah masuk, kata Fuad. Dikoordinir oleh Perusda Melati Bhakti Satya (MBS).
“Kami target boleh, tapi realisasi kan tergantung situasi juga. Mohon maaf. kendala berarti itu anggaran. karena kami untuk menyelesaikan dalam kawasan itu perlu triliunan. jalan penghubung disana perlu biaya besar,” akunya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.