Jumat, 26/10/2018
Jumat, 26/10/2018
PROTES : Sejumlah mahasiswa sukses membentangkan spanduk yang berisi protes atas kepemimpinan Presiden Jokowi selama 4 tahun memimpin Indonesia. ( rusdi / korankaltim )
Jumat, 26/10/2018
PROTES : Sejumlah mahasiswa sukses membentangkan spanduk yang berisi protes atas kepemimpinan Presiden Jokowi selama 4 tahun memimpin Indonesia. ( rusdi / korankaltim )
SAMARINDA - Kedatangan Presiden Joko Widodo nyatanya tak hanya disambut warga. Sejumlah mahasiswa dari Aliansi Garuda Mulawarman, BEM KM Unmul, BEM UMKT dan BEM Polnes Samarinda, menyambut Jokowi dengan cara berbeda. Mereka menggelar aksi dengan membentangkan spanduk keprihatinan.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Mulawarman (Unmul), Rizaldo menjelaskan pihaknya menilai selama masa kepemimpinan Jokowi 4 tahun terakhir, nyaris tak ada kebijakan yang benar-benar berpihak untuk masyarakat Kaltim.
Dengan membawa sejumlah spanduk, Aliansi Garuda Mulawarman membentangkan spanduk berisi ujaran sarkastik kepada Presiden. ‘Selamat Datang Presiden Joko Widodo di Kota Banjir dan Provinsi Penuh Lubang Tambang’.
“Tepat di bulan ini adalah masa 4 tahun kepemimpinan. Masih banyak persoalan yang belum terselesaikan dan jauh dari cita-cita nawacita yang dijanjikan. Mulai dari masalah ekonomi yang terus merosot, penambahan utang negara, Jaminan Kesehatan yang belum merata dan masih ada utang negara terhadap BPJS, Jaminan terhadap pendidikan secara nasional yang masih membuat rakyat miskin termarginalkan, serta persoalan lingkungan yang tidak pernah mendapati kepastian hukum atas sanksi yang harusnya di berikan kepada pelaku perusak lingkungan,” kata Rizaldo kepada Koran Kaltim, kemarin.
Ia mengatakan, adalah hal yang wajar ketika ada warga yang ingin mengingatkan pemimpinnya. Tapi sayang, kata dia menyampaikan pendapat dimuka publik yang di lindungi undang - undang saja, harus mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari oknum aparat.
“Pukul 12.35 WITA salah satu oknum keamanan tanpa berpakaian dinas berusaha merampas, salah satu spanduk kami, salah satu spanduk robek,” ucap Rizaldo.
Ketika rombongan Presiden melintas, ia bersama mahasiswa lain sukses membentang spanduk dengan tujuan agar spanduk dilihat oleh rombongan Presiden. Sebelumnya sempat terjadi usaha perampasan spanduk kedua kalinya dari oknum keamanan tanpa berpakaian dinas, tetapi tidak berhasil.
Kondisi cukup memanas, karena terjadi aksi dorong mendorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Namun berhasil diredam oleh kedua belah pihak.
“Kami berencana aksi kembali di simpang Lembuswana, tapi batal dan membubarkan diri,” ungkapnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.