Jumat, 30/11/2018

Cairkan Royalti di Belanda, Tiga Turunan Kesultanan Harus Dihadirkan

Jumat, 30/11/2018

Menteri Pelestarian Tata Nilai Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, APHK Puger

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Cairkan Royalti di Belanda, Tiga Turunan Kesultanan Harus Dihadirkan

Jumat, 30/11/2018

logo

Menteri Pelestarian Tata Nilai Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, APHK Puger

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura membenarkan  ungkapan Gubernur Kaltim Isran Noor  terkait dana royalti sumber daya alam yang tertahan di Den Haag, Belanda yang diperkirakan senilai Rp 262 triliun.

Menteri Pelestarian Tata Nilai Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, APHK Puger mengungkapkan uang tersebut merupakan royalti migas.

Namun, untuk mencairkan dana itu, Kesultanan harus menghadirkan Sultan Kutai sebelum Almarhum Aji Muhammad Salehuddin II.

“Ada berapa ratus triliun dana kesultanan itu di Belanda namun tidak bisa diambil karena harus verifikasi tiga keturunan. Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sultan Aji Muhammad Alimuddin, dan Sultan Aji Muhammad Parikesit,” terang Puger.

Puger menceritakan, sebelumnya mendiang Bupati Kutai Kartangara Syaukani Hasan Rais pernah membawa Sultan Aji Muhammad Salehuddin II ke Belanda untuk menerangkan bahwa Sultan ke-21 itu berhak untuk mengambil royalti tersebut,  namun ditolak.

“Ditolak karena ketidak hadiran ketiga turunan tersebut karena uang itu ratusan triliun yang sekarang ini masih utuh,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Puger, investor atau perusahaan batubara dan sawit yang membuka lahan di tujuh kota/Kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Kerajaan Kutai tidak pernah memberikan kontribusinya kepada Kesultanan.

“Yang masih berjalan (kontribusi, Red) itu hanya Kutai Timur, walaupun kecil nilainya tetapi ada hibahnya untuk kesultanan.  Bontang, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda tidak ada. Padahal batu bara yang digali itu berapa ribu ton. Kita dapat 0,5 presen saja dari itu, Kerajaan Kutai itu Brunei saingannya,” papar Puger. (rf218)

Cairkan Royalti di Belanda, Tiga Turunan Kesultanan Harus Dihadirkan

Jumat, 30/11/2018

Menteri Pelestarian Tata Nilai Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, APHK Puger

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.