Kamis, 25/04/2019

Tol Balikpapan-Samarinda Masih Berkutat Masalah Lahan

Kamis, 25/04/2019

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tol Balikpapan-Samarinda Masih Berkutat Masalah Lahan

Kamis, 25/04/2019

logo

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Persoalan lahan masih menyelimuti target penyelesaian Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).  Pembangunan tol pertama di Kaltim yang menelan anggaran belasan triliun itu pun baru akan bisa dioperasikan secara penuh pada 2020 mendatang. 

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, saat meninjau sejumlah titik pembangunan jalan tol Balsam Rabu (24/4/2019) lalu mengatakan, secara keseluruhan pembangunan sudah mencapai 86,7 persen. Namun, pembebasan lahan masih menjadi kendala. Begitu juga dengan kontur tanah yang membuat pekerjaan menjadi lambat.  “Masalahnya sama, pertama pembebasan lahan. Ada masalah teknis di beberapa spot yang putus, tapi tahun ini diselesaikan,” ungkap Hadi.

Kontur tanah cukup membuat pekerjaan menjadi ekstra. Juga urusan dananya. Bahkan, secara konstruksi tol yang tadinya diperkirakan menelan dana hingga Rp9 trilun, naik menjadi Rp11 triliun. “Sumbernya dari APBN dan investasi,” terang Hadi.

Sementara untuk pembebasan lahan, Hadi memboyong Wali Kota Samarinda dan Wali Kota Balikpapan dalam kunjungan kemarin. Tercatat lahan yang belum dibebaskan untuk Seksi V yang ada di Balikpapan, masih ada 105 bidang yang dalam proses pembebasan.

Proses pembayaran lahan melalui Pengadilan dengan metode konsinyasi dinilai sangat membantu. “Total yang dikonsinyasi ada beberapa bidang. Kalau luasannya tidak terlalu banyak. Yang jelas ada beberapa bidang, di Seksi 4 ada 2 bidang yang sedang berproses, seksi 2 ada 3 bidang. Rest area seksi 1 ada 2 bidang terkait dengan hutan lindung,” ungkapnya.

Meski demikian, Hadi optimistis akhir tahun pembangunan jalan tol bisa selesai dan awal 2020 bisa dioperasikan.  “Pokoknya tahun ini harus selesai, tahun depan kita urus yang lain. Proses konsinyasi itu mulai tahun lalu, penambahan ROW itu juga sudah masuk,” katanya.

Khusus untuk Seksi V yang dikerjakan kontraktor dan dibiayai Loan China, menjadi seksi dengan progres paling minim. Pantauan Koran Kaltim, masih banyak jalan tanah yang masih utuh dan belum disemenisasi. Bahkan, ada beberapa lahan yang baru dibuka. “Seksi V loan China tetap, tapi kekurangan dananya di tangani APBN, tetap loan China tetap Rp800 miliar sekian lagi dikerjakan, tambahannya sekitar Rp400 miliar APBN,” jelas Hadi lagi.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, untuk di wilayah Samarinda pembebasan lahan sudah hampir rampung karena telah masuk proses konsinyasi. Meski demikian, ia sempat dibuat kesal dengan adanya spanduk besar bertuliskan “Mohon Lahan di Lokasi ini Diselesaikan” di salah satu titik. “Konsinyasi kita anggap sudah selesai karena sudah diserahkan ke pengadilan. Sempat ada plang di jalan, itu anak-anak gak lapor, itu kan di bawah pemerintah kota, nanti pulang aku yang buka,” ucap Jaang.

Pekerjaan rumah, justru masih banyak untuk Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Pasalnya, di Seksi V saja terdapat 105 bidang yang belum dibebasakan. “Pembebasan lahan timnya dipimpin langsung BPN, tapi kami terlibat. Di sekmen 5 ini ada 105 bidang yang harus dibebaskan karena ada tambahan lahan untuk drainase. Ada yang sudah konsinyasi pengukuran dan musyawarah penetapan berkas, mudahan sesuai target bisa selesai. Penyelesaian sudah 90 persen hanya ada tambahan tadi, pekerjaan utama tidak terganggu, minta dukungan PN dan polisi. Konsinyasi sudah banyak, kendala terbesar tumpang tindih, saling klaim. Kami lakukan pendekatan,” paparnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim Taufik Fauzi membeber tambahan lahan kebanyakan bukan untuk keperluan langsung tol, tapi lebih kepada konstruksi. “Kalau lahan aja karena kebutuhan konstruksi, misal untuk drainase. Awalnya bukaan yang tadinya 50 meter karena kebutuhan konstruksi harus 100 meter. Nah, itu yang membuat anggaran ditambah menjadi total Rp11 triliun untuk konstruksi saja,” paparnya. 

Target penyelesaian ditarget selesai Agustus 2019 selesai dan secara keseluruhan rampung pada Desember 2019, walaupun Juli sudah ada fungsional beberapa seksi. (*)


Penulis: */Rusdianto

Editor: Aspian Nur

Tol Balikpapan-Samarinda Masih Berkutat Masalah Lahan

Kamis, 25/04/2019

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.