Rabu, 07/08/2019
Rabu, 07/08/2019
Plt Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kaltara, Burhanuddin
Rabu, 07/08/2019
Plt Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kaltara, Burhanuddin
KORANKALTIM.COM, TANJUNG
SELOR – Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Tahun 2019 terus bergulir. Di Kalimantan Utara (Kaltara) terdapat tiga
pemerintah daerah bakal melaksanakan penerimaan abdi negara. Yakni, Pemprov
Kaltara, Pemkab Malinau,
dan Tana Tidung.
Gubernur Irianto Lambrie mengatakan dua
daerah lainnya, yakni Bulungan dan Tarakan tidak mengusulkan formasi karena
alasan penganggaran. Sementara untuk Pemprov Kaltara, dengan jumlah pegawai
yang belum ideal, kembali mengusulkan sekitar 3.000 formasi sesuai dengan
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab dan ABK).
Plt Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD)
Kaltara, Burhanuddin mengatakan
untuk Kaltara, sebanyak 1.818 formasi telah tervalidasi dan ditayangkan di
e-formasi. Artinya, tahapan usulan yang masuk di BKN oleh BKD Kaltara sesuai
dengan mekanisme yang ada. “Artinya peluang kita mendapatkan jatah CPNS cukup
besar,” ujarnya, Selasa (6/8/2019).
Meski telah tervalidasi, angka tersebut
bukanlah angka yang diperoleh sebagai kuota CPNS untuk Pemprov Kaltara. Daerah
masih menunggu informasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), soal kuota yang diberikan.
“Saat ini kita menunggu berapa kuota yang
kita dapatkan. Biasanya dari angka validasi itu dibagi tiga untuk selanjutnya
jadi kuota. Kita berharap setidaknya dapat 500 formasi untuk penerimaan CPNS
tahun ini. Tapi tetap menunggu petunjuk selanjutnya dari pusat,” terangnya.
Dibeberkan Burhanuddin, meski 1.818 formasi
telah divalidasi, kebutuhan ASN bagi provinsi ke-34 ini masih jauh dari angka
ideal. Oleh sebab itu, usulan penerimaan tetap akan disampaikan setiap
tahunnya. “Kebutuhan ideal kita itu sebanyak 7.621 pegawai, sementara baru
3.938 yang ada saat ini. Jadi masih butuh banyak tambahan karena tetap belum
ideal. Kita belum tahu berapa kuota yang diberikan tahun ini, tapi kemungkinan
dibawah angka yang sudah divalidasi,” bebernya.
Terkait formasi yang paling banyak terbuka
dalam penerimaan tahun ini, sesuai validasi tersebut masih di dominasi tenaga
pendidikan dan kesehatan termasuk tenaga penyuluh. Namun Plt BKD menegaskan,
rincian formasi masih belum bisa dipastikan. “Petunjuk pastinya tetap dari
pusat. Kita hanya menerima informasi dari BKN,” tegasnya.
Adapun, dari sisi persiapan, pemprov sudah
100 persen. Apalagi sejak 2015, sudah tiga kali menyelenggarakan seleksi CPNS
yang terbilang sukses dan lancar. “Kita sudah siap tidak ada masalah. Masalah
anggaran juga sudah disiapkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian
Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan,
untuk rencana pelaksanaan seleksi ASN pada Oktober 2019
akan dibuka dengan dua jenis pilihan, yakni seleksi CPNS dan P3K Tahap Kedua.
Jumlah kebutuhan ASN nasional 2019 mencapai
254.173 orang yang mencakup 100.000 ribu formasi CPNS dan 100.000 formasi P3K
Tahap Kedua. Sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi P3K Tahap Pertama.
BKN menyiapkan 108 titik lokasi di seluruh Indonesia dapat dimanfaatkan melalui fasilitas yang disediakan BKN dan bekerja sama dengan sejumlah instansi pusat dan daerah. (*)
Penulis: */Korankaltara
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.