Rabu, 30/10/2019
Rabu, 30/10/2019
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat menyalami perwakilan pengusaha asal Hongkong yang akan berinvestasi di Kaltim. ( Foto: Istimewa )
Rabu, 30/10/2019
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat menyalami perwakilan pengusaha asal Hongkong yang akan berinvestasi di Kaltim. ( Foto: Istimewa )
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menerima perwakilan pengusaha dari Hongkong Selasa (29/10/2019) kemarin. Rombongan pelaku usaha tersebut dipimpin Director General of Hongkong Economic and Trade Office Mr Kin Wai Lau. Tak banyak yang disampaikan para investor tersebut. Hadi sendiri, mengaku kedatangan para pengusaha tersebut merupakan tahap pertama penjajakan.
“Poinnya mereka ingin berinvestasi di Kaltim dan mereka ingin mengetahui potensi apa yang bisa dikembangkan di Kaltim,” ujar Hadi ditemui usai pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim, Jl Gajah Mada Samarinda.
Pemprov dengan senang menerima siapapun investor yang datang dan berminat menanamkan investasinya di Kaltim. Dengan catatan, masih sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. “Siapa saja yang datang ke Kaltim, harus kita terima dengan baik karena itu bagian dari membangun Kaltim,” paparnya.
Ditanya apa yang spesifik investasi seperti apa yang akan ditanam, Hadi menyebut belum bisa menyampaikan. Pasalnya, kedatangan para investor Hongkong tersebut baru dalam tahap pengumpulan informasi. “Kunjungan ini baru bagian dari penjajakan. Mereka mencari informasi. Mereka akan datang lagi,” ungkapnya.
Beberapa potensi seperti batu bara sedianya sudah ada beberapa investor asal Hongkong yang menanamkan usahanya di bidang eksplorasi emas hitam tersebut. Demikian halnya, dengan kelapa sawit.
Hadi menekankan agar nantinya investor melirik industri hilir dari kedua sektor itu. “(Sawit) yang kami inginkan industri hilirnya. Begitu juga batu bara. Saya hanya sampaikan informasi, tentang produktivitas walet di Kaltim. 10 persen ekspor walet Indonesia berasal dari Kaltim. Sampai September sudah 210 ton. Kita tidak ekspor karena yang ekspor kan Surabaya dan Jakarta. Karena kita masih jual mentah. Nah Kaltim ke depan perlu mengekspor sendiri dan membangun industri hilirnya,” pungkas Hadi. (*)
Penulis: */Rusdi
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.