Kamis, 16/04/2020
Kamis, 16/04/2020
Ilustrasi Hotel ( Foto: Ist)
Kamis, 16/04/2020
Ilustrasi Hotel ( Foto: Ist)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sektor industri pariwisita sekarang ini telah lumpuh akibat pandemi Covid-19. Subsektonya, seperti industri hotel turut terdampak dengan penurunan jumlah tamu yang menginap.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Kaltim, HM Zulkifli membenarkan saat ini industri perhotelan sudah tersungkur parah imbas Covid-19. Tingkat okupansi yang sangat rendah memaksa beberapa hotel di Kaltim harus tutup sementara demi meringankan beban operasional yang ditanggung oleh pihak hotel.
“Persentase tingkat hunian hanya mencapai 5 persen bahkan bisa hanya 0 persen. Pernah pada suatu malam, di hotel tidak ada tamu yang menginap sama sekali,” kata Zulkifli, Rabu (15/4).
Data yang dikumpulkan PHRI Kaltim, terdapat 21 hotel di Kaltim yang tutup sementara sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. 10 di antaranya sampai kini masih belum beroperasi.
“Akibat tingkat okupansi yang rendah, 10 hotel di Kaltim saat ini masih berhenti beroperasi hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Paling banyak hotel di Balikpapan,” ungkapnya.
Berdasarkan data tersebut, terdapat enam hotel di Balikpapan yang belum beroperasi kembali, yaitu Dusit Inn/Le Grendeur, Swissbell Balcony, Blue Sky, Golden Tulip, Fave Hotel, HER. Disusul Kutim yang berjumlah tiga hotel, Green House, Q Hotel, dan Hotel Kutai Permai. Kemudian, satu hotel di Samarinda, yaitu Hotel Andhika.
Zulkifli menyampaikan kemirisan yang dirasakannya. Pasalnya, dunia perhotelan kini harus menghadapi nestapa bertubi-tubi yang merupakan keluhan dalam beberapa minggu terakhir terus diungkapkan para pelaku yang bekerja di sektor tersebut.
“Dampak Covid-19 ini sangat besar sekali melihat hotel-hotel yang sampai harus tutup, karyawan yang terpaksa harus dirumahkan, tingkat hunian yang hanya sampai 5-3 persen saja,” pungkasnya.
Penulis: */Meiliana
Editor: Supiansyah
*Berita/artikel ini sudah terbit di Koran Kaltim edisi cetak tanggal 16 April 2020
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.