Selasa, 14/05/2019

Hadapi Kejamnya Perburuan oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading

Selasa, 14/05/2019

Gajah tanpa gading ( Foto: keepo.me )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Hadapi Kejamnya Perburuan oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading

Selasa, 14/05/2019

logo

Gajah tanpa gading ( Foto: keepo.me )

KORANKALTIM.COM -Hewan berevolusi dan beradaptasi agar mampu bertahan hidup. Seiring waktu, banyak hewan mampu beradaptasi dari tekanan lingkungan dan menghindari bahaya predator alami hingga melahirkan keturunan.

Namun, bukan hanya bertahan dari itu saja. Sekarang, hewan juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia.

Gajah adalah salah satu yang sangat terancam oleh pemburu liar. Demi merebut gadingnya, para pemburu dengan keji menembaki gajah sehingga sangat kecil peluang bagi mereka untuk mempertahankan diri atau melarikan diri.

Gading sendiri dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dari banyak penyakit, meningkatkan kejantanan, kekuatan, dan kesuburan. Gading akan ditumbuk dan kemudian diminum.

Terlepas tidak adanya dasar ilmiah untuk kepercayaan tersebut, gading gajah masih diperdagangkan di Afrika dan Asia. China adalah salah satu negara yang masih mencari gading dan kadang nilainya lebih mahal dibandingkan dengan emas.

Namun, alam punya cara tersendiri untuk melawan perburuan liar. Gajah mulai beradaptasi dengan melahirkan anak-anak tanpa gading.

Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik yang dipublikasikan di National Geographic. Para peneliti mengamati perubahan ini dan berlomba untuk memahami genetika gajah yang lahir tanpa gading berserta sifatnya.

Dilansir kompas.com, saat ini, hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading. Padahal sebelumnya hanya ada antara 2-4 persen dari populasi gajah betina yang tidak memiliki gading.

Ini adalah bukti nyata dari tekanan perburuan dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi populasi yang mengarah pada adaptasi evolusi yang luar biasa.

Pakar perilaku gajah dan penjelajah National Geographic, Joyce Poole, menjelaskan bahwa perburuan memiliki pengaruh yang jelas pada gajah. Tidak hanya dalam hal populasi, tetapi juga evolusi.

Perburuan telah memberi keuntungan pada gajah yang tidak memiliki gading. Sebab, pemburu fokus pada gajah dengan gading serta menyisakan yang tidak.(*)

Hadapi Kejamnya Perburuan oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading

Selasa, 14/05/2019

Gajah tanpa gading ( Foto: keepo.me )

Berita Terkait

Berita Pilihan


Hadapi Kejamnya Perburuan oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading

Gajah tanpa gading ( Foto: keepo.me )

KORANKALTIM.COM -Hewan berevolusi dan beradaptasi agar mampu bertahan hidup. Seiring waktu, banyak hewan mampu beradaptasi dari tekanan lingkungan dan menghindari bahaya predator alami hingga melahirkan keturunan.

Namun, bukan hanya bertahan dari itu saja. Sekarang, hewan juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia.

Gajah adalah salah satu yang sangat terancam oleh pemburu liar. Demi merebut gadingnya, para pemburu dengan keji menembaki gajah sehingga sangat kecil peluang bagi mereka untuk mempertahankan diri atau melarikan diri.

Gading sendiri dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dari banyak penyakit, meningkatkan kejantanan, kekuatan, dan kesuburan. Gading akan ditumbuk dan kemudian diminum.

Terlepas tidak adanya dasar ilmiah untuk kepercayaan tersebut, gading gajah masih diperdagangkan di Afrika dan Asia. China adalah salah satu negara yang masih mencari gading dan kadang nilainya lebih mahal dibandingkan dengan emas.

Namun, alam punya cara tersendiri untuk melawan perburuan liar. Gajah mulai beradaptasi dengan melahirkan anak-anak tanpa gading.

Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik yang dipublikasikan di National Geographic. Para peneliti mengamati perubahan ini dan berlomba untuk memahami genetika gajah yang lahir tanpa gading berserta sifatnya.

Dilansir kompas.com, saat ini, hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading. Padahal sebelumnya hanya ada antara 2-4 persen dari populasi gajah betina yang tidak memiliki gading.

Ini adalah bukti nyata dari tekanan perburuan dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi populasi yang mengarah pada adaptasi evolusi yang luar biasa.

Pakar perilaku gajah dan penjelajah National Geographic, Joyce Poole, menjelaskan bahwa perburuan memiliki pengaruh yang jelas pada gajah. Tidak hanya dalam hal populasi, tetapi juga evolusi.

Perburuan telah memberi keuntungan pada gajah yang tidak memiliki gading. Sebab, pemburu fokus pada gajah dengan gading serta menyisakan yang tidak.(*)

 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.