Jumat, 24/05/2019

Kabar Baik, Profesor di China Ungkap Kemungkinan Pengobatan Autisme

Jumat, 24/05/2019

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Kabar Baik, Profesor di China Ungkap Kemungkinan Pengobatan Autisme

Jumat, 24/05/2019

logo

KORANKALTIM.COM -Kabar baik berembus dari Negeri Tirai Bambu terkait autisme.Salah satu ilmuwan China, Profesor Liu Xingyin dari Universitas Kedokteran Nanjing di Provinsi Jiangsu, China Timur mengungkapkan kemungkinan untuk mengobati autisme.

Kemungkinan ini terungkap setelah Xingyin menemukan bahwa tidak adanya protein tertentu dalam Drosophila melanogaster atau lalat buah/lalat cuka dapat menyebabkan flora usus menjadi tidak seimbang. Kondisi ini dinilai sama dengan gejala autisme pada manusia.

Dilansir dari Xinhua, tim peneliti menyimpulkan bahwa temuan tersebut membuka teori baru mengenai pengobatan autisme, terutama mengenai pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Adapun, protein yang dimaksud tim peneliti adalah KDM5. Jika lalat kekurangan protein KDM5, maka lalat itu akan memiliki respons yang lebih lambat sehingga hubungan "sosial" lalat itu dengan lalat lain akan berkurang.

"Semua fenomena ini mirip dengan gangguan komunikasi orang dengan autisme," ujar Liu kepada Xinhua, Senin (1/4/2019)  dikutip dari kompas.com.

Studi ini menunjukkan, jika tidak adanya fungsi protein KDM5, perlindungan membran mukosa pada lalat akan rusak, dan flora usus menjadi tidak seimbang.

"Banyak orang dengan autisme juga memiliki penyakit usus yang serius, seperti diare dan sindrom iritasi usus. Hal ini selaras dengan temuan kami," ujar Liu.

Penelitian lebih lanjut kemudian menemukan bahwa pemberian antibiotik atau pemberian "makanan" kepada bakteri Lactobacillus Plantarum dapat meningkatkan "hubungan sosial" dan menambah harapan hidup lalat-lalat yang kekurangan KDM5.

Menurut Xingyin, temuan ini mengubah pendekatan dalam pengobatan autisme. Temuan pada lalat ini diharapkan juga bisa diberlakukan pada manusia dengan autisme.

"Penelitian sebelumnya tentang autisme biasanya berfokus pada genetika," ujar Liu.

"Kami berharap untuk membuka jalan baru untuk terapi autisme manusia dari perspektif pencernaan manusia dan sistem kekebalan tubuh," kata dia.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal internasional terkemuka di bidang mikrobiologi, "Cell Host and Microbe".(*)

Kabar Baik, Profesor di China Ungkap Kemungkinan Pengobatan Autisme

Jumat, 24/05/2019

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.