Kamis, 11/07/2019

Kemenlu RI Verifikasi Dugaan WNI Diperkosa Politikus Malaysia

Kamis, 11/07/2019

Ilustrasi/net

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Kemenlu RI Verifikasi Dugaan WNI Diperkosa Politikus Malaysia

Kamis, 11/07/2019

logo

Ilustrasi/net

KORANKALTIM.COM,--Seorang politikus Malaysia diduga melakukan pemerkosaan terhadap WNI. Kasus ini menjadi pemberitaan di sejumlah media Malaysia.

 Kementerian Luar Negeri Indonesia saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Kepolisian Malaysia terkait pemberitaan tersebut.  

"Ini sedang kita verifikasi, kita pastikan secara menyeluruh, karena segala informasinya, kita harus pastikan di lapangan, termasuk melalui koordinasi dengan polisi setempat," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah kepada BBC News Indonesia, Rabu (10/07), dikutip dari Viva.

Sejumlah media Malaysia memberitakan bahwa Kepolisian Malaysia di Negara Bagian Perak sedang menyelidiki dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang politikus terhadap pembantu rumah tangganya yang dilaporkan berasal dari Indonesia.

The Star versi online, Rabu (10/07), mengutip pernyataan pejabat polisi di Perak, melaporkan bahwa kepolisian telah menahan politikus yang juga duduk sebagai anggota parlemen setempat sebagai bagian proses penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan.

Adapun Malay Mail, Rabu (10/07) melaporkan bahwa terduga yang berinisial PY - politikus Partai Tindakan Demokratik (DAP) dan anggota parlemen di wilayah Perak, Malaysia - membantah tuduhan melakukan perkosaan terhadap pekerja rumah tangga (PRT) yang diberitakan berasal dari Indonesia.

Sejauh ini belum diketahui identitas korban dan tidak dijelaskan pula kapan dan di mana kejadian tersebut terjadi.

 Teuku Faizasyah mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur "sudah mendengar" pemberitaan tentang kasus ini.

"Yang dilakukan saat sekarang adalah KBRI sudah mengirimkan nota diplomatik untuk memintakan akses konsuler," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pihak KBRI secepatnya akan menemui Kepolisian Malaysia di Perak untuk meminta akses kekonsuleran kepada korban yang menyebutkan dirinya sebagai warga Indonesia.

"Dengan demikian kita bisa memintakan akses kekonsuleran bagi mereka (korban) yang dilaporkan terkena tindakan kekerasan tersebut," ujar Faizasyah.

Dalam waktu bersamaan, tambahnya, KBRI juga akan akan memastikan apakah korban merupakan WNI atau bukan.

Menurutnya, apabila nanti korban sudah dipastikan adalah warga Indonesia, pihaknya akan memberikan pendampingan advokasi hukum. "Juga berkomunikasi dengan keluarga terkait yang menimpa sanak keluarganya," katanya.

"Hal-hal seperti ini memerlukan kehati-hatian. kita tidak ingin menimbulkan kecemasan, ketidakpastian, kebingungan di keluarga, karena bisa saja namanya sama, sehingga kita harus verifikasi dan pastikan dahulu identitas korban," jelasnya lebih lanjut.(*)

Kemenlu RI Verifikasi Dugaan WNI Diperkosa Politikus Malaysia

Kamis, 11/07/2019

Ilustrasi/net

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.