Kamis, 08/03/2018
Kamis, 08/03/2018
BERAKHIR TRAGIS: Warga berusaha mengevakuasi jasad Fahrzal, nelayan yang tewas tersengat alat setrum ikan miliknya sendiri. (Amin/korankaltim)
Kamis, 08/03/2018
BERAKHIR TRAGIS: Warga berusaha mengevakuasi jasad Fahrzal, nelayan yang tewas tersengat alat setrum ikan miliknya sendiri. (Amin/korankaltim)
TENGGARONG – Fahrizal (37) warga Jl Dermaga Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara tewas setelah alat setrum yang dipakai untuk menangkap ikan malah mengenainya sendiri.
Kejadian ini menimpa Fahrizal pada Rabu (7/3) sekitar pukul 06.30 Wita, saat ia mencari ikan di perairan sungai 136 Pertamina, dekat kediaannya sendiri.
“Korban tersengat listrik saat berusaha mencari ikan,” kata Kapolsek Anggana, IPTU Baharuddin.
Dalam kejadian itu, polisi mengamankan ketinting warna putih berserta mesin, mesin genset merk Yamaha generator warna biru , sebuah kayu bambu yang di bagian atas terdapat jaring dengan kabel warna putih yang terhubung antara kayu dengan dengan genset dan senter.
Dijelaskannya, pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita korban pamit kepada istrinya, Maria untuk mencari ikan dengan menggunakan strum mesin genset. Korban berangkat sendirian mencari ikan.
Namun, sekitar pukul 06.10 Wita, saksi Junaidin mendatangi Wawan yang merupakan tetangga rumah korban. Ia menyampaikan saat ingin pulang ke rumah, di perjalanan melihat adanya perahu warna putih posisi miring ke kanan.
“Saat saksi berusaha mendekati perahu tersebut tidak ditemukan adanya pemilik perahu namun yang ditemukan adalah mesin genset miring ke kanan dan bambu yang digunakan menyetrum menancap di sungai,” jelas Baharuddin menirukan ucapan Junaidin.
Hal ini pun sampai ketelinga istri korban. Mengetahui kondisi perahu korban, istrinya pun berusaha mencari pertolongan saudara dan warga sekitar, termasuk ketua RT setempat untuk mencari suaminya.
Beberapa saksi pun berangkat mengecek kembali perahu tersebut namun karena tidak berani mengecek ke dalam air. Setelah sekian lama mencari, tubuh korban akhirnya ditemukan mengapung di pinggir bibir sungai dengan kondisi kaku dan tak bernyawa.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi dan kemudian korban di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum. “Di bahu kiri dan kanan korban terdapat luka bakar dan telapak tangan luka berlubang,” jelasnya. (ami)
BERAKHIR TRAGIS: Warga berusaha mengevakuasi jasad Fahrzal, nelayan yang tewas tersengat alat setrum ikan miliknya sendiri. (Amin/korankaltim)
TENGGARONG – Fahrizal (37) warga Jl Dermaga Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara tewas setelah alat setrum yang dipakai untuk menangkap ikan malah mengenainya sendiri.
Kejadian ini menimpa Fahrizal pada Rabu (7/3) sekitar pukul 06.30 Wita, saat ia mencari ikan di perairan sungai 136 Pertamina, dekat kediaannya sendiri.
“Korban tersengat listrik saat berusaha mencari ikan,” kata Kapolsek Anggana, IPTU Baharuddin.
Dalam kejadian itu, polisi mengamankan ketinting warna putih berserta mesin, mesin genset merk Yamaha generator warna biru , sebuah kayu bambu yang di bagian atas terdapat jaring dengan kabel warna putih yang terhubung antara kayu dengan dengan genset dan senter.
Dijelaskannya, pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita korban pamit kepada istrinya, Maria untuk mencari ikan dengan menggunakan strum mesin genset. Korban berangkat sendirian mencari ikan.
Namun, sekitar pukul 06.10 Wita, saksi Junaidin mendatangi Wawan yang merupakan tetangga rumah korban. Ia menyampaikan saat ingin pulang ke rumah, di perjalanan melihat adanya perahu warna putih posisi miring ke kanan.
“Saat saksi berusaha mendekati perahu tersebut tidak ditemukan adanya pemilik perahu namun yang ditemukan adalah mesin genset miring ke kanan dan bambu yang digunakan menyetrum menancap di sungai,” jelas Baharuddin menirukan ucapan Junaidin.
Hal ini pun sampai ketelinga istri korban. Mengetahui kondisi perahu korban, istrinya pun berusaha mencari pertolongan saudara dan warga sekitar, termasuk ketua RT setempat untuk mencari suaminya.
Beberapa saksi pun berangkat mengecek kembali perahu tersebut namun karena tidak berani mengecek ke dalam air. Setelah sekian lama mencari, tubuh korban akhirnya ditemukan mengapung di pinggir bibir sungai dengan kondisi kaku dan tak bernyawa.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi dan kemudian korban di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum. “Di bahu kiri dan kanan korban terdapat luka bakar dan telapak tangan luka berlubang,” jelasnya. (ami)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.