Selasa, 17/07/2018

Komisi IV Duga Proyek SMPN 1 Tenggarong Banyak Kepentingan

Selasa, 17/07/2018

SIDAK : Komisi IV dan alumnus saat bertemu kepala sekolah guna mengetahui persoalan gedung SMPN 1 yang mangkrak. ( heri / korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Komisi IV Duga Proyek SMPN 1 Tenggarong Banyak Kepentingan

Selasa, 17/07/2018

logo

SIDAK : Komisi IV dan alumnus saat bertemu kepala sekolah guna mengetahui persoalan gedung SMPN 1 yang mangkrak. ( heri / korankaltim.com)

TENGGARONG - Di hari pertama masuk sekolah, anggota Komisi IV DPRD Kukar Alif Turiadi melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke SMP Negeri 1 Tenggarong, Senin (16/7/2018).

Sidak ini menindaklanjuti keluhan yang datang langsung dari Kepala SMPN 1 Tenggarong, Mustangirum yang menyebutkan pihak sekolah terus menerus mendapat keluhan dari siswa, orang tua murid serta alumni terkait belum juga terealisasi gedung SMPN 1 yang telah dirobohkan pada 2015 lalu.

“Ya ini menindaklanjuti pak Kepsek ini menampung aspirasi keluhan dari siswa, orangtua wali murid dan alumnus SMP ini kapan pembangunan gedung mereka ini segera terealisai, kasihan selama ini mereka hanya menumpang di SMK gunung sana,” kata Alif kepada Koran Kaltim kemarin di sela-sela Sidak-nya yang turut didampingi perwakilan alumnus untuk bertemu langsung Kepsek di ruang kerjanya yang kini hanya meminjam gedung TU Perpustakaan Taman Pintar Tenggarong.

Alif meyakini lambatnya proses pelelangan hingga kini belum juga terealisasi bentuk fisik gedung yang direncanakan dibangun tiga lantai ini karena ada permainan dari pihak Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kukar. “Kami mensinyalir ini ada permainan dari ULP (BLP, Red) sehingga ada tarik ulur pemenangan lelang dengan alasan kontraktor harus bonafit dan sebagainya. Bisa jadi BLP ini mencari kontraktor yang bisa diajak bekerjasama seperti cara-cara lama yang kerap terjadi. Jangan lah cara-cara lama digunakan, apalagi ini untuk kepentingan anak didik generasi penerus kita lho,” ungkapnya.

Sementara itu Mustangirum menambahkan dengan tidak adanya gedung sekolah maka setiap tahunnya jumlah anak didik yang mendaftar ke sekolahnya mengalami penurunan yang sangat signifikan. “Kalau dua atau tiga tahun terakhir sampai 500 peminat, untuk tahun ini hanya 90 siswa saja yang berminat ke sini. Meskipun sekolah unggulan nyatanya sekolah kami setiap tahunnya saat penerimaan siswa baru menjadi pilihan kedua oleh calon peserta didik,” ujarnya.

Terpisah, Kepala BLP Awang Agus Dharmawan saat dikonfirmasi menyampaikan proses lambatnya lelang SMPN 1 ini murni dikarenakan langkah ke hati-hatian yang harus dilakukan BLP, karena menurutnya ini merupakan proyek besar sehingga harus menggunakan kontraktor yang sesuai kriteria dan bonafit. 

Agus menegaskan paket pekerjaan lanjutan Pembangunan Ruang Kelas SMPN 1 Tenggarong diawali dengan diinputnya Rencana Umum Pengadaan (RUP) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kukar dan terbagi menjadi dua paket yaitu Manajemen Konstruksi (MK) Lanjutan Pembangunan Ruang Kelas SMPN1 Tenggarong dengan pagu anggaran sebesar Rp. 550.000.000,- dan lanjutan Pembangunan Ruang Kelas SMPN1 Tenggarong dengan Pagu Anggaran sebesar Rp41.425.314.912. (hei)

Komisi IV Duga Proyek SMPN 1 Tenggarong Banyak Kepentingan

Selasa, 17/07/2018

SIDAK : Komisi IV dan alumnus saat bertemu kepala sekolah guna mengetahui persoalan gedung SMPN 1 yang mangkrak. ( heri / korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.