KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Peristiwa meninggalnya Ubah (47), warga Muara Muntai pada Rabu (19/6) sore, menguak persoalan yang hampir terlupakan oleh Pemkab Kukar khususnya terkait kualitas infrastruktur yakni rute Oloy-Kayu Batu.

Buruknya jalan itu membuat akses ke Muara Muntai menjadi sulit.  Almarhum Ubah yang merasa terpanggil sampai-sampai harus meregang nyawa karena terkena pisau mesin rumput saat membersihkan jalan poros itu. 

“Memang kalau dilihat kondisi jalan, jalan Oloy sepanjang tujuh kilometer ini minim perhatian pemerintah,” kata Camat Muara Muntai, M Dahlan.

Menurut Dahlan, pihaknya memaklumi kenapa jalan yang menjadi urat nadi perekonomian Kecamatan Muara Muntai ini minim perhatian dari Pemkab Kukar. Sebab,  pada usulan perbaikan dua tahun lalu yakni 2017, defisit anggaran sedang terjadi.

“Pernah dianggarkan namun karena defisit tidak terealisasi. Dengan semangat betulungan, kami seluruh masyarakat di sini swadaya dengan daya seadanya kita lakukan pengerasan badan jalan dan perbaikan lainnya,” ungkapnya.

Tokoh masyarakat Muara Muntai Sopan Sopian menambahkan Jalan Oloy ini sudah seharusnya mendapatkan perhatian. Jalan ini tidak hanya untuk masyarakat Muara Muntai saja tapi juga dari wilayah lain.

“Ini jalan strategis, tidak hanya Muara Muntai saja, tapi juga menghubungkan Kutai Barat, Penyinggahan, Muara Pahu dan kawasan lainnya di wilayah hulu. Inilah yang kami harapkan semoga ini menjadi perhatian pemerintah lah,” harapnya. 

Penulis: */heriansyah

Editor: M.Huldi