Kamis, 02/04/2020
Kamis, 02/04/2020
Kepala Dinas Pangan Berau Fattah Hidayat (menggunakan kaca mata) saat melihat langsung dalam gerakan pangan di setiap kampung. ( Foto: istimewa )
Kamis, 02/04/2020
Kepala Dinas Pangan Berau Fattah Hidayat (menggunakan kaca mata) saat melihat langsung dalam gerakan pangan di setiap kampung. ( Foto: istimewa )
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB – Guna memastikan kecukupan pangan warganya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berupaya mewujudkan gerakan keamanan pangan di kampung-kampung.
Ini penting karena generasi yang cerdas dan sehat diawali dari kebutuhan pangan yang mencukupi dan berkualitas.
Kepala Dinas Pangan Berau, Fattah Hidayat mengatakan pembangunan keamanan pangan ini dimulai dari tingkat individu, keluarga termasuk pedesaan.
Hal inipun merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan program nawacita Presiden RI Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
Dalam mewujudkan gerakan ini, diperlukan peran aktif dari fasilitator serta kerja sama seluruh pihak yang terkait, dalam menjaga keamanan pangan. Pemerintah pun telah beberapa kali melakukan advokasi keamanan pangan ini.
Melalui kegiatan advokasi itu diharapkan dapat mewujudkan kemandirian masyarakat desa sekaligus menjaga keamanan pangan.
“Kami harap juga masyarakat mendapatkan informasi yang jelas mengenai pangan yang berbahaya. Sehingga keamanan pangan ini dapat dijaga dan diwujudkan oleh masyarakat desa,” jelas Fattah.
Ia mengegaskan bahwa pangan yang beredar dan dikonsumsi saat ini sangat jauh berbeda dengan pangan jaman dulu. Masyarakat hanya mengonsumsi pangan olahan lokal yang berbahan dasar alami saja.
Sementara saat ini banyak pangan olahan yang memiliki kandungan berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
“Jadi perlu diberikan informasi terus, sehingga masyarakat lebih tahu dan jelas mana saja pangan yang layak dikonsumsi dan tidak serta manfaatnya bagi tubuh,” tegasnya.
Ia juga menerangkan, advokasi bakal digalakkan terus hingga akhirnya masyarakat dapat memahami dengan pasti mengenai pangan yang berbahaya dan tidak.
“Target dari gerakan kami ini adalah masyarakat paham mana saja pangan yang berbahaya. Ini merupakan substansi yang harus kami pegang untuk diwujudkan. Dengan kata lain gerakan ini dibilang sukses,” pungkasnya. (adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.