Senin, 31/07/2017

“Jangan Sampai Wisatawan Terganggu oleh Sampah”

Senin, 31/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

“Jangan Sampai Wisatawan Terganggu oleh Sampah”

Senin, 31/07/2017

TANJUNG REDEB -Bertempat di ruang rapat Kakaban Setkab Berau, Wakil Bupati Agus Tamtomo didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Prawisata (Disbudpar), kemarin menggelar  pertemuan bersama sejumlah pengelola resort.

Pertemuan ini guna membahas berbagai persoalan penyangkut pengembangan kepariwisataan. “Pemkab Berau sejak beberapa tahun terakhir memang tengah gencar membangkitkan industri pariwisata agar kelak menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan selain dari sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Bahkan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata menjadi salah satu prioritas yang ingin diwujudkan di Bumi Batiwakkal,”ungkap Wabup, Agus Tantomo kepada Koran Kaltim,kemarin.

Dijelaskannya, dalam pertemuan tersebut salah satu pembahasan yang mengemuka adalah persoalan sampah di sejumlah pulau wisata yang hingga kini masih sulit ditangani. Wabup mengakui, selama ini belum ada solusi konkret dalam penanganan sampah. Karena berada di pulau, sampah- sampah tersebut tidak terangkut, sebagian terpaksa dibakar, sisanya menggunung dan terhampar di sepanjang bibir pantai.

“Pulau Derawan selama ini menjadi salah satu objek wisata andalan. Dulu wisatawan lebih memilih Pulau Derawan karena lebih dekat dan lebih murah. Tapi sekarang, di Maratua sudah ada bandara, ada pesawat dengan harga tiket yang lebih murah. Tidak

lama lagi masuk pesawat Garuda Indonesia dan Wings Air, jangan sampai wisatawan enggan datang ke Pulau Derawan hanya gara-gara sampah,” kata Agus.

Ditambahkannya, sampah bukan hanya persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Pulau Derawan. Sampah juga banyak ditemukan di Pulau Maratua hingga Sangalaki “Ada sampah lokal dan sampah kiriman. Karena pulau-pulau itu berada di muara, aliran sungai juga banyak membawa sampah. Sampah lokal juga banyak, jadi masalah sampah ini bukan hanya ada di Derawan, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai juga harus diberi pemahaman,” ujarnya.

Dengan demikian, Agus meminta agar  OPD terkait akan segera menetapkan solusi untuk mengatasi masalah sampah ini. “Selama ini solusi yang muncul hanya sebatas wacana. Karena itu, 15 Agustus nanti saya ke Maratua, saya mengundang pemilik resort, camat, kepala kampung dan BLH. Kita putuskan solusi penanganan sampah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Mappasikra juga menyampaikan apresiasi terhadap sejumlah pengelola resort yang selama ini secara rutin mengirimkan data jumlah pengunjung. Data pengunjung ini penting sebagai acuan dalam menerapkan kebijakan yang menyangkut pariwisata. “Kami terima kasih atas kerjasama pengelola resort, termasuk dalam pelaporan yang selama ini diberikan ke kami,”pungkasnya.(ind)

“Jangan Sampai Wisatawan Terganggu oleh Sampah”

Senin, 31/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.