TENGGARONG – Sekkab Kutai Kartanegara Marli menyebut, tujuan utama menerapkan disiplin adalah agar terget dan tujuan kerja cepat tercapai.  Namun sayangnya, cara ini belum sepenuhnya bisa dijalankan di lingkungan birokrasi.

“Saya usahakan disiplin waktu. Kalau ada agenda rapat antar OPD saya usahakan tepat waktu, kalau jam 9 pagi mulai rapat, saya usaha sebelum jam 9 sudah hadir,” kata Marli,  belum lama ini.

Menurut Marli, menerapkan disiplin tidak sulit. Tinggal memperhitungkan waktu sehari-hari. Misalnya, PNS masuk kerja jam 8 pagi. Maka pekerjaan rumah harus dilakukan sebelum jam masuk kerja, termasuk jika harus mengantar anak ke sekolah. 

“Berapa waktunya dari rumah ke kantor, itu sudah bisa kita hitung semuanya, jadi sangat bisa kalau pegawai ingin disiplin. Masih mending di dunia birokrasi tidak ada sanksi tegas bagi yang sering melanggar disiplin,” ujar Marli. 

“Saya bangga dengan disiplin para tentara, kalau telat sedikit harus push up, ini memang terkesan main fisik, tapi bagus dalam mendidik disiplin dan membentuk karakter,” katanya.

Marli menambahkan, mamfaat disiplin bagi pemerintahan khususnya kantor pelayanan publik juga disenangi masyarakat yang membutuhkan pelayanan pemerintah, contohnya masyarakat yang dari pesisir atau hulu Mahakam, datang ke Tenggarong butuh berjam-jam, pas datang ke kantor pemerintah yang ada di Tenggarong, pegawainya belum dating. Ini jelas membuat masyarakat kesal.

“Namanya juga pelayan publik, jadi haru melayani dengan baik kepada masyarakat,”ujarnya.

Rahmat, salah seorang pegawai di lingkungan Pemkab Kukar mengakui  kedisiplinan Marli. Dalam beberapa kegiatan, ia selalu melihat Marli hadir tepat waktu. 

“Kalau jadwalnya jam 9 pagi, betul Pak Marli datang jam 9 pagi. Yang kami tahu Pak Marli sangat tepat waktu,” jelasnya. (ran)