TANJUNG REDEB- Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltim, Dr Fadil Zumhana SH MH mengingatkan kepada seluruh pejabat di pemerintah Kabupaten Berau untuk bisa menyesuaikan jabatan dengan gaya hidup sehari-hari. Jangan sampai, hanya sebagai seorang ASN dan memiliki jabatan di bawah Kepala Dinas, akan tetapi penampilan melebihi seorang artis. Ini bisa berpotensi timbulnya perilaku penyimpangan anggaran di sebuah instansi pemerintahan.

“Korupsi bisa terjadi karena gaya hidup yang berlebihan sehingga tidak sesuai dengan penghasilan yang didapat. Karena memiliki kebijakan, tentu saja bisa menghalakan segala hal dengan berkeinginan memperkaya diri sendiri. Sosialisasi ini bertujuan agar dapat mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu guna mengawal pembangunan, mulai dari perencanaan kegiatan hingga upaya pencegahan timbulnya penyimpangan dan kerugian negara,”ungkapnya dalam sosialisasi di Pemkab Berau, Kamis (19/10) di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Berau.

Fadil mengungkapkan tindak pidana korupsi berdampak pada rusaknya tatanan pemerintahan. Dengan demikian, agar penyelenggaraan dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan.

“Jadi, pemberantasan tindak pidana korupsi adalah bagaimana kita mencegah tindak pidana korupsi bukan penindakan. Oleh karena itu pencegahan korupsi dapat dilakukan melalui peran TP4D yang ada di kabupaten/kota sehingga kita dapat meminimalisir penyimpangan keuangan daerah baik disengaja maupun tidak sengaja,”tegasnya.

Bupati Berau Muharram menyampaikan terima kasih dan rasa senangnya atas kedatangan Kajati Kaltim guna memberikan sosialisasi hukum. Ia berharap acara ini dapat memberikan pencerahan kepada para ASN di Pemkab Berau.

“Semoga kami dapat lebih paham dengan hukum sehingga dapat berbenah dan berubah lebih baik ke depannya agar dalam melaksanakan tugasnya para ASN berhati-hati dan tidak tersangkut hukum nantinya. Sosialisasi ini penting untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pemerintah, baik melalui pengawalan dan pengamanan baik itu dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatannya,” tukasnya. (ind)