Sabtu, 29/09/2018

HUT Kota Tenggarong ke-236, Ketua DPRD Akui Tenggarong Tertinggal

Sabtu, 29/09/2018

HUT TENGGARONG:Paripurna HUT Tenggarong ke-236 tahun yang diselenggarakan di DPRD Kukar. ( heri / korankaltim )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

HUT Kota Tenggarong ke-236, Ketua DPRD Akui Tenggarong Tertinggal

Sabtu, 29/09/2018

logo

HUT TENGGARONG:Paripurna HUT Tenggarong ke-236 tahun yang diselenggarakan di DPRD Kukar. ( heri / korankaltim )

TENGGARONG – Ketua DPRD Kutai Kartanegara Salehuddin meminta peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-236 sebagai momentum persatuan semua lapisan masyarakat.

Usai paripurna istimewa HUT Kota Tenggarong, Jumat (28/9), Saleh menjelaskan peringatan HUT Tenggarong ini sudah menjadi agenda tetap DPRD. Mulai dari  mendengarkan pidato bupati, bertemu pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,  dilanjutkan ziarah ke makam raja-raja. 

“Jangan pernah melupakan sejarah, bangsa yang besar bangsa yang menghargai jasa para pendahulunya. Para pembesar di kesultanan Kutai Kartanegara punya andil besar hadirnya kabupaten ini yang kebetulan berpusat di Tenggarong,” katanya.

Menurutnya, dengan umur lebih dari 2 abad, seharusnya Tenggarong semakin maju, baik pembangunan maupun masyarakatnya. Tetapi realita harus diakui, bahwa Tenggarong masih banyak tertinggal dengan daerah yang justru masih muda usianya, seperti Balikpapan, Samarinda dan Bontang. 

“Apalagi dalam 1 tahun terakhir banyak sekali ujian yang kita alami, untuk itu mari kita jadikan HUT Tenggarong ini sebagai momentum persatuan. Kita harus mengeratkan kembali rasa kebersamaan, membangun daerah sebesar Kukar ini butuh dukungan semua pihak, baik dari swasta maupun masyarakatnya, tidak bisa semuanya pemerintah,” ujarnya. 

“Ayo etam (kita) bersama merajut kembali asa yang mungkin sempat pudar untuk Kukar yang lebih baik,” timpalnya.

Untuk diketahui, Tenggarong sendiri dahulunya merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. 

Kota ini didirikan pada 28 September 1782 oleh Raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut. 

Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut memindahkan ibukota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan “Tenggarong” hingga saat ini. (hei)


HUT Kota Tenggarong ke-236, Ketua DPRD Akui Tenggarong Tertinggal

Sabtu, 29/09/2018

HUT TENGGARONG:Paripurna HUT Tenggarong ke-236 tahun yang diselenggarakan di DPRD Kukar. ( heri / korankaltim )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.