TENGGARONG – Mahasiswa Fakultas  Hukum (Fahum) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) menilai Pemkab Kukar tidak menaruh perhatian terhadap infrastruktur di Desa Semayang, Kecamatan Kenohan. 

Padahal, Desa Semayang merupakan daerah penghasil ikan air tawar yang potensial, namun akibat infrastruktur yang sulit, roda perekonomian menjadi lambat. 

“Pemerintah saat ini tidak bisa melihat peluang tersebut, masyarakat yang mayoritasnya nelayan itu mendistribusikan ikan-ikan hasil tangkapannya ke Kota Bangun menggunakan transportasi sungai, yang biayanya pasti lebih besar,” ujar mahasiswa Fahum Unikarta, Riswandi kepada Koran Kaltim.

Belum lama ini, Fahum Unikarta menggelar  Bakti Kerja Mahasiswa (BKM) di desa itu. Pihaknya memberikan bantuan berupa sembako kepada 50 Kepala Keluarga tidak mampu.

Dari kegiatan itu, pihaknya melihat tidak ada keselarasan terkait apa yang diinginkan oleh masyarakat setempat dengan pemerintah desa. Ruswandi sebagai Coster BKM memberikan solusi, agar Dana Desa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pembangunan infrastruktur. “Tapi pihak pemdes setempat mengatakan dana tersebut tidak bisa dicairkan,” paparnya.

Ia juga mengimbau agar pemerintah gencar melakukan penyuluhan pertanian di desa itu. Hal ini mengingat masyarakat tidak memiliki penghasilan lain di kala dana Semayang mengering. 

“Dengan populasi 1500-an jiwa, sektor pertanian menjadi salah satu alternatif kalau danau sedang kering. Masyarakat yang tidak mampu bisa mencoba menjejal sektor pertanian, jangan bergantung ke danau terus karena ada kalanya danau itu tidak ada sama sekali ikannya,” pungkasnya. (rf218)