Sabtu, 27/04/2019

Diduga Tercemar, Hasil Uji Sampel Air di Sungai Sabintulung Keluar Sebulan Lagi

Sabtu, 27/04/2019

Kondisi air sungai sebintulung yang di duga tercemar

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Diduga Tercemar, Hasil Uji Sampel Air di Sungai Sabintulung Keluar Sebulan Lagi

Sabtu, 27/04/2019

logo

Kondisi air sungai sebintulung yang di duga tercemar

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) masih harus menunggu uji laboratorium terhadap sampling air yang diambil di anak sungai Mahakam, di Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman.

Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Kukar, Abdul Hamid Budiman mengaku belum bisa menyimpulkan perihal kondisi sungai di Sabintulung.

Sebab, sampel air di sungai itu baru diambil pada Kamis (25/5/2019) lalu dan masih harus menunggu uji laboratorium di Samarinda. “Tapi yang pasti kata teman tim yang ke sana, airnya memang bau. Hanya tidak dijelaskan apakah itu bau karena pencemaran atau hal lain,” katanya.

Sebab, saat Tim DLHK dan Dinas Perikanan turun, banyak bangkai ikan busuk dan dimakan belatung. “Permasalahannya adalah, kejadian ini sudah terjadi sekitar dua minggu lalu dan baru dilaporkan Rabu (24/4/2019) kemarin. Tentu ada perubahan pada kondisi sungai dan lainnya, itu yang membuat kami kesulitan juga. Coba saja saat kejadian langsung dilaporkan,” tegasnya.

Kondisi ini juga membuat penyelidikan perihal sumber atau penyebab kondisi air tersebut yang diduga tercemar juga terkendala masalah waktu pelaporan, sebab saat tim turun tidak ada ditemukan adanya indikasi pencemaran tersebut. “Memang kata tim juga bahwa airnya memang agak kehitaman karena memang air rawa,” jelasnya.

Menurutnya hanya hasil uji laboratorium yang bisa menguak penyebab air sungai Sabintulung hitam, berbau dan membuat ikan-ikan mati. Warga pun diminta bersabar karena hasil lab laboratorium ini keluar sekitar satu bulan.

Selain itu, kata dia, ada tiga tuntutan warga. Pertama pembenihan ikan yakni dengan cara melepaskan bibit ikan di sungai tersebut sehingga bisa kembali seperti sedia kala karena warga rata-rata nelayan. Kedua penyediaan air bersih.

“Tuntutan ketiga adalah ganti rugi ikan warga di keramba yang mati,” terbangnya. 


Penulis: */Amin

Editor: M. Huldi

Diduga Tercemar, Hasil Uji Sampel Air di Sungai Sabintulung Keluar Sebulan Lagi

Sabtu, 27/04/2019

Kondisi air sungai sebintulung yang di duga tercemar

Berita Terkait


Diduga Tercemar, Hasil Uji Sampel Air di Sungai Sabintulung Keluar Sebulan Lagi

Kondisi air sungai sebintulung yang di duga tercemar

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) masih harus menunggu uji laboratorium terhadap sampling air yang diambil di anak sungai Mahakam, di Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman.

Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Kukar, Abdul Hamid Budiman mengaku belum bisa menyimpulkan perihal kondisi sungai di Sabintulung.

Sebab, sampel air di sungai itu baru diambil pada Kamis (25/5/2019) lalu dan masih harus menunggu uji laboratorium di Samarinda. “Tapi yang pasti kata teman tim yang ke sana, airnya memang bau. Hanya tidak dijelaskan apakah itu bau karena pencemaran atau hal lain,” katanya.

Sebab, saat Tim DLHK dan Dinas Perikanan turun, banyak bangkai ikan busuk dan dimakan belatung. “Permasalahannya adalah, kejadian ini sudah terjadi sekitar dua minggu lalu dan baru dilaporkan Rabu (24/4/2019) kemarin. Tentu ada perubahan pada kondisi sungai dan lainnya, itu yang membuat kami kesulitan juga. Coba saja saat kejadian langsung dilaporkan,” tegasnya.

Kondisi ini juga membuat penyelidikan perihal sumber atau penyebab kondisi air tersebut yang diduga tercemar juga terkendala masalah waktu pelaporan, sebab saat tim turun tidak ada ditemukan adanya indikasi pencemaran tersebut. “Memang kata tim juga bahwa airnya memang agak kehitaman karena memang air rawa,” jelasnya.

Menurutnya hanya hasil uji laboratorium yang bisa menguak penyebab air sungai Sabintulung hitam, berbau dan membuat ikan-ikan mati. Warga pun diminta bersabar karena hasil lab laboratorium ini keluar sekitar satu bulan.

Selain itu, kata dia, ada tiga tuntutan warga. Pertama pembenihan ikan yakni dengan cara melepaskan bibit ikan di sungai tersebut sehingga bisa kembali seperti sedia kala karena warga rata-rata nelayan. Kedua penyediaan air bersih.

“Tuntutan ketiga adalah ganti rugi ikan warga di keramba yang mati,” terbangnya. 


Penulis: */Amin

Editor: M. Huldi

 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.