Sabtu, 25/11/2017

Pemuda Muara Badak Bikin Perpustakaan Jalanan

Sabtu, 25/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemuda Muara Badak Bikin Perpustakaan Jalanan

Sabtu, 25/11/2017

TENGGARONG- Prihatin dengan  minat baca buku yang minim di kalangan siswa SD dan SMP, tujuh pemuda kecamatan Muara Badak membuat perpustakaan jalanan di taman terbuka di Desa Gas Alam. Perpustakaan yang digagas pemuda Muara Badak ini hanya bisa dikunjungi setiap hari libur saja.

“Sekarang ini keinginan anak untuk membaca buku minim, anak lebih banyak disibukkan bermain HP saja,”kata seorang penggagas perpustakaan jalanan, Muhammad Nur, kepada media ini, beberapa hari yang lalu.

Perpustakaan jalanan berdiri di atas lahan taman seluas 5 x 5 meter beralaskan spanduk bekas. Bagi yang datang, jangan berharap bisa membaca di bangku atau meja. Pengunjung hanya bisa lesehan atau sambil tidur di atas terpal yang sudah disediakan pengelola perpustakaan.

“Kami sediakan 140 buku bacaan, dan berbagai judul buku, ada buku sastra dan puisi, biografi, novel dan buku Islami,”katanya.

Pengunjung diperkenankan meminjam dan membawa pulang buku dengan masa pinjaman selama tiga hari. Syaratnya, si peminjam harus menjaminkan kartu pelajar kepada pengelola. Jika buku yang dipinjam hilang, maka akan dikenakan denda.

“Buku yang ada di perpustakaan merupakan koleksi buku pribadi dan donasi para warga lainnya, agar minat baca anak-anak semakin tinggi dengan menyajikan di ruang berbeda,”jelasnya.

Amad, sapaan akrabnya,  menambahkan, perpustakaan hanya buka di hari Sabtu dan Minggu karena sebagian pengelola bekerja dan kuliah. Amad sendiri masih berstatus sebagai mahasiswa Unikarta Tenggarong. 

Amad meyakini, anak-anak sekarang sulit membaca buku karena harganya cukup mahal. Dia harus menyiapkan kocek sampai Rp 60-70 ribu per buku. Kalau pelajar setingkat SMA mungkin bisa membaca buku melalui internet.

“Sebetulnya masyarakat ada yang minta agar perpustakaan tiap hari buka, tapi kita tidak bisa, karena pengelola ada yang masih mahasiswa, bekerja, dan membuka usaha angkringan,”paparnya.  (ran)


Pemuda Muara Badak Bikin Perpustakaan Jalanan

Sabtu, 25/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.