Selasa, 15/05/2018
Selasa, 15/05/2018
DIANDALKAN: Hanya Sujarwanto (tengah) yang tetap bisa juara kendati pindah kelas saat mengikuti kejurnas di Jakarta lalu. (ist)
Selasa, 15/05/2018
DIANDALKAN: Hanya Sujarwanto (tengah) yang tetap bisa juara kendati pindah kelas saat mengikuti kejurnas di Jakarta lalu. (ist)
SAMARINDA – Tiga atlet binaraga Kaltim yang saat ini masuk dalam dalam TC Desentralisasi Mandiri masih perlu penyesuaian setelah pindah ke kelas yang baru. Mereka adalah Agus Setiawan yang dari kelas 55 kg naik ke kelas 60 kg, Wusanto dari 60 kg naik ke 65 kg dan Otto Wantik dari 65 kg naik ke 75 kg.
Saat mengikuti kejurnas binaraga Master Indonesia I di Jakarta yang berlangsung 11-13 Mei lalu ketiganya tak mampu mendapat medali, hanya masuk 5 besar saja karena di kelas yang baru belum mampu untuk bersaing, sementara Sujarwanto tetap di kelas 85 kg berhasil meraih medali emas.
Hal ini diungkapkan pelatih binaraga Kaltim Hendra Radinald Ary kemarin. “Kami akan evaluasi lagi hasil kejurnas kemarin, melihat penempatan kelas yang diikuti Kaltim karena untuk pindah kelas itu perlu penyesuaian dan nyatanya mereka belum mampu bersaing di kelas-kelas ini. Hanya Sujarwanto yang tidak ada masalah dikelas manapun dia bisa juara baik 80, 85 maupun 85 + kg karena badannya sudah siap, terbukti dia mempersembahkan emas di kejurnas kemarin,” kata Hendra.
PABBSI Kaltim sendiri berkoordinasi dengan tuan rumah PON XX/2020 Papua untuk bisa kembali mengadakan 3 nomor yang dihilangkan yakni 55, 85 dan 85+kg karena yang dipertandingkan hanya kelas 60, 65, 70, 75 dan 80 kg.
Hasil dari kejurnas akan dilaporkan kepada KONI Kaltim, sementara terkait dengan degradasinya diserahkan langsung kepada KONI, apakah mereka yang tak masuk zona medali langsung di degradasi atau tidak. “Kalau ada yang didegradasi itu harus ada penggantinya, tetapi kemarin dari daerah tidak ada yang tampil. Kami tetap akan memberikan argument terkait atlet-atlet yang memang belum masuk zona medali, apa alasannya,” sebut Hendra. (rgn)
DIANDALKAN: Hanya Sujarwanto (tengah) yang tetap bisa juara kendati pindah kelas saat mengikuti kejurnas di Jakarta lalu. (ist)
SAMARINDA – Tiga atlet binaraga Kaltim yang saat ini masuk dalam dalam TC Desentralisasi Mandiri masih perlu penyesuaian setelah pindah ke kelas yang baru. Mereka adalah Agus Setiawan yang dari kelas 55 kg naik ke kelas 60 kg, Wusanto dari 60 kg naik ke 65 kg dan Otto Wantik dari 65 kg naik ke 75 kg.
Saat mengikuti kejurnas binaraga Master Indonesia I di Jakarta yang berlangsung 11-13 Mei lalu ketiganya tak mampu mendapat medali, hanya masuk 5 besar saja karena di kelas yang baru belum mampu untuk bersaing, sementara Sujarwanto tetap di kelas 85 kg berhasil meraih medali emas.
Hal ini diungkapkan pelatih binaraga Kaltim Hendra Radinald Ary kemarin. “Kami akan evaluasi lagi hasil kejurnas kemarin, melihat penempatan kelas yang diikuti Kaltim karena untuk pindah kelas itu perlu penyesuaian dan nyatanya mereka belum mampu bersaing di kelas-kelas ini. Hanya Sujarwanto yang tidak ada masalah dikelas manapun dia bisa juara baik 80, 85 maupun 85 + kg karena badannya sudah siap, terbukti dia mempersembahkan emas di kejurnas kemarin,” kata Hendra.
PABBSI Kaltim sendiri berkoordinasi dengan tuan rumah PON XX/2020 Papua untuk bisa kembali mengadakan 3 nomor yang dihilangkan yakni 55, 85 dan 85+kg karena yang dipertandingkan hanya kelas 60, 65, 70, 75 dan 80 kg.
Hasil dari kejurnas akan dilaporkan kepada KONI Kaltim, sementara terkait dengan degradasinya diserahkan langsung kepada KONI, apakah mereka yang tak masuk zona medali langsung di degradasi atau tidak. “Kalau ada yang didegradasi itu harus ada penggantinya, tetapi kemarin dari daerah tidak ada yang tampil. Kami tetap akan memberikan argument terkait atlet-atlet yang memang belum masuk zona medali, apa alasannya,” sebut Hendra. (rgn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.