Selasa, 27/11/2018
Selasa, 27/11/2018
AUDIENSI : Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (kiri) saat memaparkan prestasi-prestasi yang diraih oleh atlet-atlet Kaltim pada ajang-ajang nasional maupun internasional, dalam audiensi yang dilakukan Senin (26/11) kemarin bersama dengan Gubernur Kaltim, Isra
Selasa, 27/11/2018
AUDIENSI : Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (kiri) saat memaparkan prestasi-prestasi yang diraih oleh atlet-atlet Kaltim pada ajang-ajang nasional maupun internasional, dalam audiensi yang dilakukan Senin (26/11) kemarin bersama dengan Gubernur Kaltim, Isra
SAMARINDA – Persiapan menuju kualifikasi Pekan Olahraga Nasional atau Pra-PON dan PON XX/2020 di Papua, KONI Kaltim mengajukan anggaran terhadap Pemprov Kaltim sebesar Rp99 miliar. Kepastian ini didapat setelah KONI menakukan audensi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, di Kantor Gubernur, kemarin.
Dalam audiensi tersebut KONI Kaltim bersama dengan jajarannya memaparkan prestasi aygn telah dicapai Kaltim saat PON XIX/2016 Jabar lalu dan menuju PON Papua kepada Isran Noor. “Apa saja pretasi yang sudah dicapai oleh atlet-atlet eks PON lalu, termasuk hasil SEA Games dan Asian Games yang tergabung dalam timnas, semua kami sampaikan kepada pak gubernur,” kata Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya.
Tidak hanya itu saja, termasuk atlet-atlet yang nantinya dipersiapkan menuju Pra-PON dan PON di Papua mendatang, serta TC yang sudah berlangsung sejak Februari lalu terhadap atlet-atlet potensial.
“Kami berikan gambaran kepada pak gubernur sebelum mengajukan anggaran yang memang diperlukan untuk persiapan Pra PON dan PON nanti,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, Pra PON seluruh cabor sangat penting untuk penentuan kelolosan atlet ke PON atau tidak. Sehingga diperlukan anggaran yang memadai karena itu menurut Zuhdi merupakan kunci keberhasilan di PON.
“Dan yang kami ajukan ini sebesar Rp 99 miliar itu masih untuk 38 cabang olahraga, tetapi karena kemarin ada tambahan 10 cabor, sisanya akan dianggaran di perubahan 2019, ya mudahan saja ini bisa disetujui,” terangnya.
Dalam kesempatannya, Isran Noor memberikan sejumlah catatan strategi baru yang mana penekanannya pada skala prioritas berpotensi medali. “Sama kami juga seperti itu, menggunakan skala prioritas dengan kondisi anggaran yang terbatas, artinya yang lolos ini menjadi catatan apakah masuk zona medali atau tidak, itu yang harus benar-benar diperhatikan,” pungkasnya. (rgn)
Selasa, 27/11/2018
AUDIENSI : Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (kiri) saat memaparkan prestasi-prestasi yang diraih oleh atlet-atlet Kaltim pada ajang-ajang nasional maupun internasional, dalam audiensi yang dilakukan Senin (26/11) kemarin bersama dengan Gubernur Kaltim, Isra
AUDIENSI : Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (kiri) saat memaparkan prestasi-prestasi yang diraih oleh atlet-atlet Kaltim pada ajang-ajang nasional maupun internasional, dalam audiensi yang dilakukan Senin (26/11) kemarin bersama dengan Gubernur Kaltim, Isra
SAMARINDA – Persiapan menuju kualifikasi Pekan Olahraga Nasional atau Pra-PON dan PON XX/2020 di Papua, KONI Kaltim mengajukan anggaran terhadap Pemprov Kaltim sebesar Rp99 miliar. Kepastian ini didapat setelah KONI menakukan audensi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, di Kantor Gubernur, kemarin.
Dalam audiensi tersebut KONI Kaltim bersama dengan jajarannya memaparkan prestasi aygn telah dicapai Kaltim saat PON XIX/2016 Jabar lalu dan menuju PON Papua kepada Isran Noor. “Apa saja pretasi yang sudah dicapai oleh atlet-atlet eks PON lalu, termasuk hasil SEA Games dan Asian Games yang tergabung dalam timnas, semua kami sampaikan kepada pak gubernur,” kata Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya.
Tidak hanya itu saja, termasuk atlet-atlet yang nantinya dipersiapkan menuju Pra-PON dan PON di Papua mendatang, serta TC yang sudah berlangsung sejak Februari lalu terhadap atlet-atlet potensial.
“Kami berikan gambaran kepada pak gubernur sebelum mengajukan anggaran yang memang diperlukan untuk persiapan Pra PON dan PON nanti,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, Pra PON seluruh cabor sangat penting untuk penentuan kelolosan atlet ke PON atau tidak. Sehingga diperlukan anggaran yang memadai karena itu menurut Zuhdi merupakan kunci keberhasilan di PON.
“Dan yang kami ajukan ini sebesar Rp 99 miliar itu masih untuk 38 cabang olahraga, tetapi karena kemarin ada tambahan 10 cabor, sisanya akan dianggaran di perubahan 2019, ya mudahan saja ini bisa disetujui,” terangnya.
Dalam kesempatannya, Isran Noor memberikan sejumlah catatan strategi baru yang mana penekanannya pada skala prioritas berpotensi medali. “Sama kami juga seperti itu, menggunakan skala prioritas dengan kondisi anggaran yang terbatas, artinya yang lolos ini menjadi catatan apakah masuk zona medali atau tidak, itu yang harus benar-benar diperhatikan,” pungkasnya. (rgn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.