Selasa, 28/05/2019
Selasa, 28/05/2019
Teknologi VAR
Selasa, 28/05/2019
Teknologi VAR
KORANKALTIM.COM - Penerapan VAR tentu membutuhkan modal dan persiapan matang, termasuk dari segi biaya. Teknologi yang diperkenalkan saat Piala Dunia 2018 lalu itu ternyata memiliki harga yang fantastis.
Berkaca di negara Brasil, Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sempat mewacanakan penggunaan VAR pada musim 2018/19. Akan tetapi, pihak klub menolak karena enggan membayar biaya yang terlalu mahal. Menurut situs berita olahraga Brasil, GlobeEsporte, CBF mematok nominal 5,1 juta euro (Rp83 miliar) kepada klub setiap musimnya. Sebanyak 12 klub lantas menolak, 7 sepakat, sementara 1 abstain.
Menurut Presiden Vasco de Gama, Alexandre Campello, keputusan penggunaan VAR hanya ditujukan bagi klub yang berkemampuan finansial mapan. “Keputusan penggunaan VAR hanya bagi mayoritas yang punya keuangan mapan. Setiap klub harus membayar 500 ribu real Brasil (Rp1,7 miliar) atau 1 juta real Brasil (Rp3,5 miliar) untuk kompetisi penuh,” ujar Campello seperti dilansir dari Indosport.
Sementara itu, Indonesia sudah diperkenalkan VAR lewat kompetisi amatir Bandung Premier League (BPL). Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang menyambangi pelaksanaan BPL menyebut, biaya produksi VAR ternyata tidak semahal yang dibayangkan. "Ternyata VAR murah, hanya 25 juta, tetapi akurasinya membuat tingkat kepercayaan semua pihak terhadap putusan wasit sangat tinggi, saatnya semua liga di Indonesia pakai VAR," kata Imam.
Meski begitu, penggunaan VAR di Liga 1 2019 tetap perlu membutuhkan kajian, mengingat pertandingan-pertandingan diberlangsungkan di banyak stadion. Dibutuhkan setidaknya beberapa kamera, monitor, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung penggunaan VAR agar fungsinya berjalan maksimal. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.