Kamis, 12/12/2019

Barkati Serahkan Konflik SMP 38 ke Tim

Kamis, 12/12/2019

Megahnya bangunan SMP Negeri 38, sayangnya ,asih ada sejumlah masalah yang masih perlu diselesaikan.( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom0

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Barkati Serahkan Konflik SMP 38 ke Tim

Kamis, 12/12/2019

logo

Megahnya bangunan SMP Negeri 38, sayangnya ,asih ada sejumlah masalah yang masih perlu diselesaikan.( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom0

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Masuk pekan kedua di penghujung akhir tahun 2019 ini, urusan pembebasan lahan di SMP Negeri 38 Kecamatan Sungai Kunjang nyatanya tak juga beres. 

Wakil Wali Kota Samarinda, Muhammad Barkati mengatakan dirinya akan menyerahkan urusan SMP negeri 38 kepada instansi terkait. Pernyataan tersebut dimaksudkannya karena sebelumnya, selaku orang nomor dua di Kota Tepian sudah membukakan komunikasi dengan pemilik lahan. Bahkan karena hasil pertemuannya itu, si empunya lahan sempat membuka palang kayu yang menutupi akses masuk ke sekolah itu. “Saya belum dapat informasi kalau ditutup lagi. Jadi biarkan tim sembari belajar menyelesaikannya,” ucap Barkati.

Ia pun menyerahkan segala urusan pembebasan lahan tersebut kepada staf dari instansi terkait namun  mengingatkan stafnya agar terus melakukan komunikasi yang baik, dan menjalankan proses administrasi sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Saat ditanya apakah ia akan mengadakan komunikasi lanjutan dengan pemilik lahan, Barkati mengaku sudah cukup.

“Biar tim yang selesaikan,” ulangnya.

Sementara Wakil Kepala SMP Negeri 38, Agus mengatakan pihaknya sudah dihubungi Pemkot Samarinda. Ia menyebut Pemkot Samarinda meminta warga SMP Negeri 38 untuk legowo karena harus melewati jalan alternatif yang ada. Masalahnya, seperti yang sudah diwartakan sebelumnya, jalur tersebut memiliki kontur yang curam dan terbuat dari tanah liat, sehingga saat hujan turun,  akan berubah menjadi kubangan lumpur.

Selain urusan jalan, sekolah yang diresmikan pada awal tahun ajaran 2019/2020 itu juga masih belum dilengkapi fasilitas listrik dan aliran air bersih. Hal tersebut sudah coba dikomunikasikannya dengan pihak penyedia. “Tapi karena urusan lahannya belum selesai, jadi ya tidak bisa juga. Begitu kata mereka PLN dan PDAM,” sebut Agus.

Saat ini untuk menggunakan listrik, pihak SMP Negeri 38 mengandalkan keberadaan mesin generator dan harus mengeluarkan dana Rp100 ribu per hari untuk bahan bakar. Sedangkan untuk air, mereka memanfaatkan air di kolam bekas galian tambang yang berada 300 meter dari lokasi itu. (*)


Penulis: */Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

Barkati Serahkan Konflik SMP 38 ke Tim

Kamis, 12/12/2019

Megahnya bangunan SMP Negeri 38, sayangnya ,asih ada sejumlah masalah yang masih perlu diselesaikan.( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom0

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.