Jumat, 20/07/2018

Tak Diakomodir, Wakil Ketua Golkar Kaltim Berlabuh ke Nasdem

Jumat, 20/07/2018

Abrianto Amin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tak Diakomodir, Wakil Ketua Golkar Kaltim Berlabuh ke Nasdem

Jumat, 20/07/2018

logo

Abrianto Amin

SAMARINDA - Abrianto Amin memutuskan hengkang dari Golkar dan bergabung ke Partai Nasdem. Kepindahan Abrianto dipicu karena tidak diakomdirnya sebagai calon legislatif 2019 daerah pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) dari Golkar. Padahal kata dia, namanya sebelumnya sudah masuk dalam daftar caleg Kaltim. Tapi, belakangan berubah setelah nama-nama caleg dikirim ke pusat.

“Ada proses yang saya tidak mengerti di Golkar dalam kaitan dengan mekanisme, terutama pada pencaleg-an. Saya tidak mengerti, kenapa saya sebagai Wakil Ketua Golkar Kaltim dan sebagai anggota tim 9 yang menyusun caleg provinsi, tiba-tiba dalam rapat tim terakhir pengiriman nama ke Jakarta, nama saya tidak ada,” kata Abrianto, saat dihubungi media ini, Kamis (19/7) kemarin.

Atas proses tersebut, Abrianto mengaku ada yang salah dipartai berlambang pohon beringin tersebut. 

“Ada yang salah dipartai ini. Dan tidak ada tranparansi dalam mengatur internal partai. Itu persolaan paling serius. Saya kira semua akan diperlakukan sama. Dari sisi struktur, harusnya distruktur saya tidak boleh diperlakukan seperti itu. Seharusnya saya ditanya. Tapi ini kok tiba-tiba nama saya tidak ada,” sambungnya. 

“Saya sudah tanya sampai DPP. Jawabannya, semua angkat tangan dan tidak ada yang bertanggung jawab atas hilangnya nama saya,” sambungnya lagi.

Abrianto mengaku tidak diperlakukan adil. Dirinya berharap mekanisme pencalegkan dari Golkar harus diperbaiki, agar partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Airlangga Hartanto itu tidak berantakan.

Dia menilai, Partai Golkar Kaltim merupakan partai besar. Saat ini Partai Golkar sukses merebut kursi Ketua DPRD Kaltim.

 Abrianto mengklaim merupakan kader Golkar yang berkarir sejak tahun 1985. 

Atas perlakuan tersebut Abrianto mengaku terdzolimi.

“Saya dizolimi mungkin seperti itu. Ini yang terjadi kepada saya dan akan berdampak ke yang lain juga, karena partai besar yang dikelola dengan cara tradisional, akan mengalami kejadian seperti saya ini,” katanya.

Disinggung yang melakukan penzoliman atas hal tersebut. Abrianto mengaku tidak mau berpolemik.

“Saya tida mau menuduh siapa yang melakukan,” keluhnya. 

Sekedar diketahui, Abrianto nyaleg Partai Nasdem untuk DPRD Kaltim dapil Kutai Kartanegara. 

“Saya masih optimis pengikut saya di Kukar akan setia,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Bappilu Golkar Kaltim Pileg 2019, Hatta Zainal mengaku tidak tau menahu soal tidak diakomodirnya nama Abrianto Amin sebagai caleg Provinsi Kaltim dapil Kukar. “Tanya ke ketua. Saya tidak mengikuti proses itu,” katanya saat ditemui wartawan di DPD Golkar Kaltim di Samarinda usai pembentukan tim Bapillu Golkar Pileg 2019, kemarin.

“Namun yang pasti Golkar punya penilain tidak masuknya nama Abrianto. Dan kita punya tim penilai,” tambah Hatta Zainal tanpa menyebutkan nama tim penilai tersebut. (sab)

Tak Diakomodir, Wakil Ketua Golkar Kaltim Berlabuh ke Nasdem

Jumat, 20/07/2018

Abrianto Amin

Berita Terkait


Tak Diakomodir, Wakil Ketua Golkar Kaltim Berlabuh ke Nasdem

Abrianto Amin

SAMARINDA - Abrianto Amin memutuskan hengkang dari Golkar dan bergabung ke Partai Nasdem. Kepindahan Abrianto dipicu karena tidak diakomdirnya sebagai calon legislatif 2019 daerah pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) dari Golkar. Padahal kata dia, namanya sebelumnya sudah masuk dalam daftar caleg Kaltim. Tapi, belakangan berubah setelah nama-nama caleg dikirim ke pusat.

“Ada proses yang saya tidak mengerti di Golkar dalam kaitan dengan mekanisme, terutama pada pencaleg-an. Saya tidak mengerti, kenapa saya sebagai Wakil Ketua Golkar Kaltim dan sebagai anggota tim 9 yang menyusun caleg provinsi, tiba-tiba dalam rapat tim terakhir pengiriman nama ke Jakarta, nama saya tidak ada,” kata Abrianto, saat dihubungi media ini, Kamis (19/7) kemarin.

Atas proses tersebut, Abrianto mengaku ada yang salah dipartai berlambang pohon beringin tersebut. 

“Ada yang salah dipartai ini. Dan tidak ada tranparansi dalam mengatur internal partai. Itu persolaan paling serius. Saya kira semua akan diperlakukan sama. Dari sisi struktur, harusnya distruktur saya tidak boleh diperlakukan seperti itu. Seharusnya saya ditanya. Tapi ini kok tiba-tiba nama saya tidak ada,” sambungnya. 

“Saya sudah tanya sampai DPP. Jawabannya, semua angkat tangan dan tidak ada yang bertanggung jawab atas hilangnya nama saya,” sambungnya lagi.

Abrianto mengaku tidak diperlakukan adil. Dirinya berharap mekanisme pencalegkan dari Golkar harus diperbaiki, agar partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Airlangga Hartanto itu tidak berantakan.

Dia menilai, Partai Golkar Kaltim merupakan partai besar. Saat ini Partai Golkar sukses merebut kursi Ketua DPRD Kaltim.

 Abrianto mengklaim merupakan kader Golkar yang berkarir sejak tahun 1985. 

Atas perlakuan tersebut Abrianto mengaku terdzolimi.

“Saya dizolimi mungkin seperti itu. Ini yang terjadi kepada saya dan akan berdampak ke yang lain juga, karena partai besar yang dikelola dengan cara tradisional, akan mengalami kejadian seperti saya ini,” katanya.

Disinggung yang melakukan penzoliman atas hal tersebut. Abrianto mengaku tidak mau berpolemik.

“Saya tida mau menuduh siapa yang melakukan,” keluhnya. 

Sekedar diketahui, Abrianto nyaleg Partai Nasdem untuk DPRD Kaltim dapil Kutai Kartanegara. 

“Saya masih optimis pengikut saya di Kukar akan setia,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Bappilu Golkar Kaltim Pileg 2019, Hatta Zainal mengaku tidak tau menahu soal tidak diakomodirnya nama Abrianto Amin sebagai caleg Provinsi Kaltim dapil Kukar. “Tanya ke ketua. Saya tidak mengikuti proses itu,” katanya saat ditemui wartawan di DPD Golkar Kaltim di Samarinda usai pembentukan tim Bapillu Golkar Pileg 2019, kemarin.

“Namun yang pasti Golkar punya penilain tidak masuknya nama Abrianto. Dan kita punya tim penilai,” tambah Hatta Zainal tanpa menyebutkan nama tim penilai tersebut. (sab)

 

Berita Terkait

Berkas Pasangan Calon Perseorangan Andi Harun-Syaparudin Bakal Diverifikasi Administrasi

Kembalikan Formulir Ke PAN Kaltim, Mahyudin Berharap Dukungan untuk Maju di Pilkada

Tim Pemenangan Isran-Hadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PKS, Langkah Pasti Melalui Jalur Parpol

Dua Paslon Jalur Independen Maju di Pilkada Berau, Pengumuman Disampaikan 22 Agustus 2024

Tujuh Pilar Ormas Paguyuban Kaltim Kompak Dukung Rudy Mas’ud sebagai Bacalon Gubernur

DPD PKS Buka Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup Kukar

Ambil Formulir Pendaftaran di Lima Parpol Berbeda, Syukri Wahid Mantap Maju di Pilkada Balikpapan

KPU Kutim Optimistis Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024

KPU Balikpapan Sosialisasikan Persyaratan Calon Perseorangan, Ini Syaratnya

Bawaslu Mahulu Rekrut Lagi Anggota Ad Hoc untuk Pengawasan di Pilkada Serentak 2024

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.