Jumat, 10/05/2019

UGM Kaji Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

Jumat, 10/05/2019

Ilustrasi / net

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

UGM Kaji Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

Jumat, 10/05/2019

logo

Ilustrasi / net

KORANKALTIM.COM, YOGYAKARTA -- Meninggalnya ratusan petugas penyelenggara Pemilu 2019 menjadi perhatian banyak pihak.

Universitas Gadjah Mada bahkan sedang menyiapkan kajian mengenai penyebab meninggalnya para pahlawan demokrasi ini.  

"Kajian bertujuan melihat secara komprehensif apa saja faktor penyebabnya," kata Koordinator Kelompok Kerja Kajian Pemilu UGM, Abdul Ghaffar Karim saat konferensi pers tentang "Tanggapan UGM terhadap Kejadian Sakit dan Meninggalnya Petugas dalam Pemilu 2019" di Kampus Fisipol UGM, Yogyakarta, Kamis (9/5).

Menurut Abdul, riset untuk menelisik penyebab kematian para petugas pemilu akan dilakukan selama beberapa pekan ke depan dan belum bisa dipastikan kapan kajian akan rampung. Meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang hingga saat ini mencapai 450 orang itu, kata Ghaffar, harus dilihat dari berbagai sudut keilmuan.

Ia menilai hingga saat ini ada sejumlah dugaan muncul mengenai penyebab kasus itu. Ada yang menduga kasus itu disengaja untuk mengacaukan pemilu. Di sisi lain, ada yang berpendapat para petugas jatuh sakit dan kemudian meninggal karena depresi akibat tudingan melakukan kecurangan.

"Dugaan awal (penyebab kematian) tekanan dari elite politik, tapi kami akan pastikan hasil kajian lapangan lebih dulu," kata dia, dikutip dari republika.

Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan anggota tim kajian akan segera berkumpul untuk membahas teknis di lapangan. Mereka berasal dari Fisipol, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi UGM.

Menurut Erwan, setiap fakultas akan mengirimkan dua orang anggota dan mereka juga akan bekerja sama dengan 10 kampus di Indonesia yang memiliki kajian tentang pemilu seperti Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Universitas Cendrawasih. "Pekan ini tim akan mulai bekerja," kata dia.(*)

UGM Kaji Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

Jumat, 10/05/2019

Ilustrasi / net

Berita Terkait


UGM Kaji Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

Ilustrasi / net

KORANKALTIM.COM, YOGYAKARTA -- Meninggalnya ratusan petugas penyelenggara Pemilu 2019 menjadi perhatian banyak pihak.

Universitas Gadjah Mada bahkan sedang menyiapkan kajian mengenai penyebab meninggalnya para pahlawan demokrasi ini.  

"Kajian bertujuan melihat secara komprehensif apa saja faktor penyebabnya," kata Koordinator Kelompok Kerja Kajian Pemilu UGM, Abdul Ghaffar Karim saat konferensi pers tentang "Tanggapan UGM terhadap Kejadian Sakit dan Meninggalnya Petugas dalam Pemilu 2019" di Kampus Fisipol UGM, Yogyakarta, Kamis (9/5).

Menurut Abdul, riset untuk menelisik penyebab kematian para petugas pemilu akan dilakukan selama beberapa pekan ke depan dan belum bisa dipastikan kapan kajian akan rampung. Meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang hingga saat ini mencapai 450 orang itu, kata Ghaffar, harus dilihat dari berbagai sudut keilmuan.

Ia menilai hingga saat ini ada sejumlah dugaan muncul mengenai penyebab kasus itu. Ada yang menduga kasus itu disengaja untuk mengacaukan pemilu. Di sisi lain, ada yang berpendapat para petugas jatuh sakit dan kemudian meninggal karena depresi akibat tudingan melakukan kecurangan.

"Dugaan awal (penyebab kematian) tekanan dari elite politik, tapi kami akan pastikan hasil kajian lapangan lebih dulu," kata dia, dikutip dari republika.

Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan anggota tim kajian akan segera berkumpul untuk membahas teknis di lapangan. Mereka berasal dari Fisipol, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi UGM.

Menurut Erwan, setiap fakultas akan mengirimkan dua orang anggota dan mereka juga akan bekerja sama dengan 10 kampus di Indonesia yang memiliki kajian tentang pemilu seperti Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Universitas Cendrawasih. "Pekan ini tim akan mulai bekerja," kata dia.(*)

 

Berita Terkait

Berkas Pasangan Calon Perseorangan Andi Harun-Syaparudin Bakal Diverifikasi Administrasi

Kembalikan Formulir Ke PAN Kaltim, Mahyudin Berharap Dukungan untuk Maju di Pilkada

Tim Pemenangan Isran-Hadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PKS, Langkah Pasti Melalui Jalur Parpol

Dua Paslon Jalur Independen Maju di Pilkada Berau, Pengumuman Disampaikan 22 Agustus 2024

Tujuh Pilar Ormas Paguyuban Kaltim Kompak Dukung Rudy Mas’ud sebagai Bacalon Gubernur

DPD PKS Buka Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup Kukar

Ambil Formulir Pendaftaran di Lima Parpol Berbeda, Syukri Wahid Mantap Maju di Pilkada Balikpapan

KPU Kutim Optimistis Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024

KPU Balikpapan Sosialisasikan Persyaratan Calon Perseorangan, Ini Syaratnya

Bawaslu Mahulu Rekrut Lagi Anggota Ad Hoc untuk Pengawasan di Pilkada Serentak 2024

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.