Penulis: La Eko

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud membuka pasar murah Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah/2024, di Halaman Parkir Pasar Inpres, Kebun Sayur, Balikpapan  pada Selasa (25/3/2024).

Pembukaan pasar murah ditandai pemotongan pita oleh Rahmad Mas'ud didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Balikpapan, Robi Ariadi, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Haemusri Umar menambahkan, pasar murah yang terselenggara tersebut merupakan gerakan nasional dalam pengendalian inflasi pangan yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berkolaborasi dengan BI dan Bankaltimtara.

Ia terangkan, pasar murah ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Pemkot dalam menjaga stabilitas harga stok barang pokok dan barang penting dalam rangka pengendalian inflasi. "Pasar murah ini juga diharapkan sebagai sarana efektif bagi konsumen untuk mempertemukan langsung dengan para distributor," bebernya.

Pasar murah ini menjual barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula dan lain sebagainya.  Dalam kesempatan tersebut dirinya juga  menyampaikan terimakasih kepada BI karena telah membantu meyakinkan distributor untuk  penjualan bahan pokok di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). "Seperti contoh harga daging sapi dari harga Rp125 ribu, itu dijualkan dengan harga Rp115 ribu. Begitu juga dengan beras dan minyak goreng," bebernya.

Adapun pelaksanaan pasar murah ini dilaksanakan di dua tempat mulai 26- 28  Maret 2024, yaitu di Pasar Inpres Kebun Sayur dan tanggal 1- 2 April 2024 itu dilaksanakan di Kantor Camat Balikpapan Selatan.

Sementara, Rahmad Mas'ud berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan Pasar Ramadan dan Idulfitri dengan sebaik-baiknya. Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang turut menyelenggarakan kegiatan ini. "Dan ini adalah bagian komitmen pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk membantu masyarakat jangan sampai ada yang kesusahan. termaksuk di Kota Balikpapan," ujarnya.

Dirinya juga memastikan meski namanya pasar murah, bukan berarti barang yang dijualkan adalah barang murahan. Melainkan ini juga dalam rangka  untuk menekan inflasi.

Editor: Maruly Z