Senin, 29/04/2024

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Senin, 29/04/2024

Tangkapan Layar Video saat Tarmiji Duduk Bersimpuh Disidang Adat di Kedaton. (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Senin, 29/04/2024

logo

Tangkapan Layar Video saat Tarmiji Duduk Bersimpuh Disidang Adat di Kedaton. (Foto: Istimewa)

Penulis: */M Heriansyah

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Seorang pria yang mengaku sebagai Panglima Kijang dengan nama Tarmiji menuai kecaman dari berbagai pihak. Ia diduga telah menghina dan menyebarkan fitnah kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Insiden ini terkuak dari beredarnya video di media sosial (medsos) pada Sabtu 27 April 2024, yang memperlihatkan Pangeran Kutai melempar botol ke wajah Tarmiji atau Panglima Kijang. Dalam video yang diunggah di akun medsos tersebut, salah satu Pangeran Kutai tampak geram dan menuding Panglima Kijang telah menghina orang tuanya selaku Sultan Kutai.

“Kau menghina orang tua saya hah. Kapan orang tua saya minta sogok, siapa  hah,” teriak Pangeran Kutai sembari melempar botol ke arah Tarmiji yang duduk bersimpuh.

Tarmiji juga dituding telah mengaku sebagai kerabat Kesultanan Kutai tanpa bisa menunjukkan bukti. Tindakannya itu dianggap telah mencemarkan nama baik dan merendahkan Sultan Kutai selaku pemimpin tertinggi di wilayah tersebut.

Seusai dilempari botol, Tarmiji kemudian menjalani sidang adat atas tuduhan tersebut. Usai sidang adat pada 26 April 2024 itu, ia meminta maaf dan mengaku telah bersalah serta tidak ada niat untuk menghina Sultan Kutai yang dianggapnya sebagai junjungan.

“Saya Tarmiji Panglima Kijang dengan ini minta maaf dan mohon ampun kepada ayahnda Sultan karena di sini saya sudah bersalah,” ucapnya dalam video yang beredar diunggah di akun Facebook Fahlawannius HermanSjaba.

Sosok Tarmiji yang mengaku sebagai Panglima Kijang ternyata cukup menyita perhatian suku Dayak. Usai permohonan maafnya akibat memfitnah bahkan merendahkan Sultan Kutai Kartanegara, hal ini menandakan telah berakhirnya petualangan Tarmiji alias Panglima Kijang.

Dikutip dari akun facebook pribadinya Panglima Kijang yang diketahui bernama Tarmiji ini mempunyai kebiasaan nyeleneh alias berpakaian nyentrik.

Ia juga cukup aktif bermedia sosial seiring dengan pengakuan dirinya sebagai Panglima Kijang. Terlebih dirinya diketahui tidak memiliki silsilah atau keturunan suku Dayak.

Tak heran, Dengan penampilan nyeleneh yang kerap ia gunakan seiring dengan gelarnya sebagai Panglima Kijang pun dianggap sudah merusak budaya. Konon pennyematan atau pengangkatan Tarmiji sebagai Panglima Kijang pun dilakukan oleh orang yang tidak diketahui eksetensinya di Kalimantan. (*/kk)

Editor: Maruly Z

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Senin, 29/04/2024

Tangkapan Layar Video saat Tarmiji Duduk Bersimpuh Disidang Adat di Kedaton. (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Tangkapan Layar Video saat Tarmiji Duduk Bersimpuh Disidang Adat di Kedaton. (Foto: Istimewa)

Penulis: */M Heriansyah

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Seorang pria yang mengaku sebagai Panglima Kijang dengan nama Tarmiji menuai kecaman dari berbagai pihak. Ia diduga telah menghina dan menyebarkan fitnah kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Insiden ini terkuak dari beredarnya video di media sosial (medsos) pada Sabtu 27 April 2024, yang memperlihatkan Pangeran Kutai melempar botol ke wajah Tarmiji atau Panglima Kijang. Dalam video yang diunggah di akun medsos tersebut, salah satu Pangeran Kutai tampak geram dan menuding Panglima Kijang telah menghina orang tuanya selaku Sultan Kutai.

“Kau menghina orang tua saya hah. Kapan orang tua saya minta sogok, siapa  hah,” teriak Pangeran Kutai sembari melempar botol ke arah Tarmiji yang duduk bersimpuh.

Tarmiji juga dituding telah mengaku sebagai kerabat Kesultanan Kutai tanpa bisa menunjukkan bukti. Tindakannya itu dianggap telah mencemarkan nama baik dan merendahkan Sultan Kutai selaku pemimpin tertinggi di wilayah tersebut.

Seusai dilempari botol, Tarmiji kemudian menjalani sidang adat atas tuduhan tersebut. Usai sidang adat pada 26 April 2024 itu, ia meminta maaf dan mengaku telah bersalah serta tidak ada niat untuk menghina Sultan Kutai yang dianggapnya sebagai junjungan.

“Saya Tarmiji Panglima Kijang dengan ini minta maaf dan mohon ampun kepada ayahnda Sultan karena di sini saya sudah bersalah,” ucapnya dalam video yang beredar diunggah di akun Facebook Fahlawannius HermanSjaba.

Sosok Tarmiji yang mengaku sebagai Panglima Kijang ternyata cukup menyita perhatian suku Dayak. Usai permohonan maafnya akibat memfitnah bahkan merendahkan Sultan Kutai Kartanegara, hal ini menandakan telah berakhirnya petualangan Tarmiji alias Panglima Kijang.

Dikutip dari akun facebook pribadinya Panglima Kijang yang diketahui bernama Tarmiji ini mempunyai kebiasaan nyeleneh alias berpakaian nyentrik.

Ia juga cukup aktif bermedia sosial seiring dengan pengakuan dirinya sebagai Panglima Kijang. Terlebih dirinya diketahui tidak memiliki silsilah atau keturunan suku Dayak.

Tak heran, Dengan penampilan nyeleneh yang kerap ia gunakan seiring dengan gelarnya sebagai Panglima Kijang pun dianggap sudah merusak budaya. Konon pennyematan atau pengangkatan Tarmiji sebagai Panglima Kijang pun dilakukan oleh orang yang tidak diketahui eksetensinya di Kalimantan. (*/kk)

Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.