Penulis: Faishal Ays

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Hari puncak dalam proses pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 tinggal menghitung hari. Resistensi pertikaian antar kalangan masyarakat yang berbeda pilihan pun cukup terlihat. Karenanya harus diciptakan suasana yang teduh menghadapi hari pemungutan suara dan pasca dari itu.

Hal tersebut diejawantahkan oleh DPP Garda Gabungan Anak Kalimantan (Gagak) Bersatu Nusantara dalam deklarasi pemilu damai di Minggu (11/2/2024).

Ketua DPP Gagak Bersatu Nusantara Syamsuddin Salim menerangkan sudah sepatutnya anak bangsa menjaga kedamaian, ketertiban, keamanan wilayahnya.

“Jangan justru masa bodoh dengan kondisi yang ada,” ucap Udin Keris sapaan akrabnya.

Menurutnya, proses demokrasi yang terjadi di dalam kepemiluan ini sejatinya berlangsung secara lima tahunan. Hal itu menandakan bahwa adanya perbedaan pandangan politik hanya bersifat sementara, sedangkan persaudaraan, kebersamaan itu merupakan selamanya.

“Hasil pemilu, apapun hasilnya harus kita terima. Jangan sampai ada masyarakat berfikir untuk menyebarkan informasi negatif, adu domba dikarenakan bernafsu buta dalam memenangkan kandidatnya. Harus tetap damai dan rukun. Bersama-sama jaga persatuan kesatuan,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal DPP Gagak Bersatu Agung Gunawan WB mengatakan seluruh masyarakat harus saling menghargai pilihan masing-masing. Terutama di kondisi yang kian memanas menjelang hari pemungutan suara ini.

“Kita harus tetap ciptakan suasana adem di Samarinda. Kita harus hargai sebuah perbedaan,” tuturnya.

Agung menyampaikan seluruh Capres dan Cawapres sejatinya merupakan putra terbaik dari bangsa. Sehingga siapapun yang nantinya terpilih, dan secara resmi ditetapkan oleh KPU maka keputusan itu harus dihargai.

“Kita negara demokrasi harus saling menghormati. Tentu kita harapkan usai dari pemilu ini semua tokoh bangsa dapat bersatu kembali dengan memperteguh persatuan dan kesatuan,” tutupnya.