Selasa, 01/08/2017
Selasa, 01/08/2017
Selasa, 01/08/2017
SAMARINDA – Mengenaskan, untuk kedua kalinya plafon di salah satu kelas SMP 1 Jalan Anang Hasyim ambruk dan menimpa Dzikri, siswa kelas VII E.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Cipta Karya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Eddy Djunaidi mengatakan timnya sudah menilai kerusakan yang terjadi pada Senin (31/7) lalu.
“Tim sudah turun dan menilai, namun untuk saat ini kami meminta agar pihak sekolah bisa melakukan pemeliharaan sendiri,” ujar Eddy, Selasa (1/8).
Hal ini sebagai penilain awal yang dilakukan oleh timnya di lapangan, sebab menurut Eddy kerusakannya pada plafon tidak begitu parah.
“Plafonnya itu kan runtuh karena anaknya itu (Dzikri) sedang iseng dan menarik salah satu bagian dari dinding sekolah sehingga menyebabkan plafonnya runtuh dan kebetulan mengenai anaknya,” terang Eddy.
Ia pun tidak dapat memastikan anggaran dari Pemkot Samarinda masih ada atau tidak, namun hasil penilaian timnya kemarin akan dibahas lagi oleh pihaknya secara internal.
“Ini kan lagi defisit, makanya saya juga tidak bisa pastikan berapa anggaran yang tersedia untuk membenahi plafon itu. Makanya saran saya agar pihak sekolah bisa melakukan pemeliharaan terlebih dahulu,” imbuh Eddy.
Terpisah sebelumnya Kepala SMP Negeri 1 Samarinda, Iswardati Hudzaifah mengatakan kejadian ambruknya plafon ini sudah terjadi sebelumnya pada 2015 lalu.
“Kalau pertama itu terjadi saat libur sekolah dan kejadiannya di ruang guru. Untungnya saat itu tidak ada aktivitas dan tahun ini anak kami justru terkena ambruknya plafon,” ujarnya.
Namun ia pun sudah mengadukan hal ini kepada Wakil Walikota Nusyirwan Ismail sebagai alumnus SMP 1 semasa berada di Jalan Bhayangkara.
“Kami berharap ada perbaikan dan bantuan dari pemerintah,” pungkasnya. (ms)
SAMARINDA – Mengenaskan, untuk kedua kalinya plafon di salah satu kelas SMP 1 Jalan Anang Hasyim ambruk dan menimpa Dzikri, siswa kelas VII E.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Cipta Karya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Eddy Djunaidi mengatakan timnya sudah menilai kerusakan yang terjadi pada Senin (31/7) lalu.
“Tim sudah turun dan menilai, namun untuk saat ini kami meminta agar pihak sekolah bisa melakukan pemeliharaan sendiri,” ujar Eddy, Selasa (1/8).
Hal ini sebagai penilain awal yang dilakukan oleh timnya di lapangan, sebab menurut Eddy kerusakannya pada plafon tidak begitu parah.
“Plafonnya itu kan runtuh karena anaknya itu (Dzikri) sedang iseng dan menarik salah satu bagian dari dinding sekolah sehingga menyebabkan plafonnya runtuh dan kebetulan mengenai anaknya,” terang Eddy.
Ia pun tidak dapat memastikan anggaran dari Pemkot Samarinda masih ada atau tidak, namun hasil penilaian timnya kemarin akan dibahas lagi oleh pihaknya secara internal.
“Ini kan lagi defisit, makanya saya juga tidak bisa pastikan berapa anggaran yang tersedia untuk membenahi plafon itu. Makanya saran saya agar pihak sekolah bisa melakukan pemeliharaan terlebih dahulu,” imbuh Eddy.
Terpisah sebelumnya Kepala SMP Negeri 1 Samarinda, Iswardati Hudzaifah mengatakan kejadian ambruknya plafon ini sudah terjadi sebelumnya pada 2015 lalu.
“Kalau pertama itu terjadi saat libur sekolah dan kejadiannya di ruang guru. Untungnya saat itu tidak ada aktivitas dan tahun ini anak kami justru terkena ambruknya plafon,” ujarnya.
Namun ia pun sudah mengadukan hal ini kepada Wakil Walikota Nusyirwan Ismail sebagai alumnus SMP 1 semasa berada di Jalan Bhayangkara.
“Kami berharap ada perbaikan dan bantuan dari pemerintah,” pungkasnya. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.