Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
BERAU– Pulau Maratua merupakan salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Berau, dengan 40 titik spot menyelam yang layak diperhitungkan. Baik para penyelam professional lokal, maupun mancangera.
Bahkan menurut data Kecamatan setempat, jumlah wisatawan yang datang mencapai 3.000 jiwa, terhitung Januari hingga Agustus 2017. Dan 70 persen diantaranya merupakan wisatawan mancanegara, yang penasaran akan keindahan bawah laut Maratua.
Namun begitu, masih ada beberapa keluhan yang disampaika. Seperti tidak adanya Pusat informasi wisata, dan juga wadah ATM yang memudahkan wisatawan untuk melakukan transaksi di Maratua.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Mappasikra Mappaseleng, menjelaskan sejumlah keluhan tersebut tengah disikapi pemerintah.
Salah satu upaya yang ditempuh, pihaknya akan memberdayakan masyarakat lokal sebagai Guide professional, guna mengatasi permasalahan pusat informasi wisata di Maratua. Sebab, masyarakat lokal akan lebih mudah memandu wisatawan untuk informasi apapun.
Bahkan untuk memberikan kenyamanan yang lebih, Disbupar pun akan berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Republik Indoensia (PHRI) Berau, untuk bisa membuka cabang perhotelan maupun restoran dan rumah makan di Maratua.
“Kami mengharap peran masyarakat dalam mengelola informasi bagi wisatawan yang berkunjung. Begitupun PHRI mungkin bisa membuka rumah makan disini dengan harga yang relatif terjangkau,” ungkap Mapasikra saat ditemui di Pendopo Kantor Camat Maratua beberapa waktu lalu.
Begitupun mesin anjungan tunai mandiri (ATM) juga akan berkerjasama dengan Bank Kaltim, untuk pengadaaanya. Apalagi dalam waktu dekat, Maratua dan pulau sekitarnya akan kedatangan 1000 wisatawan asal Tiongkok, serta berbagai event besar lainnya. Sehingga mesin ATM sangat dibutuhkan untuk penukaran mata uang.
“Kami akui adanya mesin ATM akan membantu wisatawan disini. Informasi yang kami dapat dari Bank Kaltim, meraka akan membuka cabang di Maratua dalam waktu dekat,” tambahnya.
Bahkan, pada Bulan Oktober 2017 mendatang Berau akan menggelar Festival Jazz di Maratua, tentu mesin ATM akan sangat dibutuhkan oleh para pengunjung, “Tentu kami akan berbenah diri dan kami juga meminta secepatnya agar dibangun KCP atau mesin ATM di Maratua ini,” ujarnya.
Disinggung masalah sampah, yang juga menjadi sorotan wisatawan, ia mengatakan segera disinkronkan dengan kondisi saat ini. “Jika Derawan ada mesin Insenarator (Pembakar Sampah) tapi di Maratua belum ada,,” pungkasnya. (kb)
BERAU– Pulau Maratua merupakan salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Berau, dengan 40 titik spot menyelam yang layak diperhitungkan. Baik para penyelam professional lokal, maupun mancangera.
Bahkan menurut data Kecamatan setempat, jumlah wisatawan yang datang mencapai 3.000 jiwa, terhitung Januari hingga Agustus 2017. Dan 70 persen diantaranya merupakan wisatawan mancanegara, yang penasaran akan keindahan bawah laut Maratua.
Namun begitu, masih ada beberapa keluhan yang disampaika. Seperti tidak adanya Pusat informasi wisata, dan juga wadah ATM yang memudahkan wisatawan untuk melakukan transaksi di Maratua.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Mappasikra Mappaseleng, menjelaskan sejumlah keluhan tersebut tengah disikapi pemerintah.
Salah satu upaya yang ditempuh, pihaknya akan memberdayakan masyarakat lokal sebagai Guide professional, guna mengatasi permasalahan pusat informasi wisata di Maratua. Sebab, masyarakat lokal akan lebih mudah memandu wisatawan untuk informasi apapun.
Bahkan untuk memberikan kenyamanan yang lebih, Disbupar pun akan berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Republik Indoensia (PHRI) Berau, untuk bisa membuka cabang perhotelan maupun restoran dan rumah makan di Maratua.
“Kami mengharap peran masyarakat dalam mengelola informasi bagi wisatawan yang berkunjung. Begitupun PHRI mungkin bisa membuka rumah makan disini dengan harga yang relatif terjangkau,” ungkap Mapasikra saat ditemui di Pendopo Kantor Camat Maratua beberapa waktu lalu.
Begitupun mesin anjungan tunai mandiri (ATM) juga akan berkerjasama dengan Bank Kaltim, untuk pengadaaanya. Apalagi dalam waktu dekat, Maratua dan pulau sekitarnya akan kedatangan 1000 wisatawan asal Tiongkok, serta berbagai event besar lainnya. Sehingga mesin ATM sangat dibutuhkan untuk penukaran mata uang.
“Kami akui adanya mesin ATM akan membantu wisatawan disini. Informasi yang kami dapat dari Bank Kaltim, meraka akan membuka cabang di Maratua dalam waktu dekat,” tambahnya.
Bahkan, pada Bulan Oktober 2017 mendatang Berau akan menggelar Festival Jazz di Maratua, tentu mesin ATM akan sangat dibutuhkan oleh para pengunjung, “Tentu kami akan berbenah diri dan kami juga meminta secepatnya agar dibangun KCP atau mesin ATM di Maratua ini,” ujarnya.
Disinggung masalah sampah, yang juga menjadi sorotan wisatawan, ia mengatakan segera disinkronkan dengan kondisi saat ini. “Jika Derawan ada mesin Insenarator (Pembakar Sampah) tapi di Maratua belum ada,,” pungkasnya. (kb)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.