Minggu, 18/06/2017

Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderalnya

Minggu, 18/06/2017

Belum Terungkap: Novel Baswedan (terbaring) masih menjalani perawatan mata usai disiram air keras. Polisi sampai saat ini masih belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman. Novel menduga ada perwira polisi yang terlibat.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderalnya

Minggu, 18/06/2017

logo

Belum Terungkap: Novel Baswedan (terbaring) masih menjalani perawatan mata usai disiram air keras. Polisi sampai saat ini masih belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman. Novel menduga ada perwira polisi yang terlibat.

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan mendalami pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Novel menyebut ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam penyiraman air keras ke wajahnya.

Namun, Tito meminta Novel untuk lugas menyebut siapa oknum yang dimaksud disertai bukti yang kuat.

“Itu yang penting. Sebut namanya siapa, buktinya apa?” ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6).

Jika Novel bisa melampirkan bukti yang mendukung pernyataannya, Tito menjamin akan memproses oknum tersebut. Ia akan terbuka mengusut dugaan pelanggaran pati Polri yang dimaksud.

“Tapi kalau seandainya tidak ada buktinya, tentu saya menyayangkan karena intitusi Kepolisian jadi negatif pandangannya,” kata Tito.

Pernyataan Novel itu akan jadi informasi sumir sehingga menimbulkan berbagai spekulasi. Tak hanya itu, di internal kepolisian nantinya bisa muncul rasa saling curiga. Oleh karena itu, Kapolri berencana menemui pimpinan KPK pada Senin (19/6/2017), untuk membahas dua hal. Salah satunya soal pernyataan Novel kepada media “Time” itu.

“Kemudian koordinasi perkembangan penanganan penyidikan kasus penganiayaan Novel,” kata Tito.

Penyidik Polda Metro Jaya nantinya akan kembali memeriksa Novel di Singapura untuk mengkonfirmasi apa yang dia sampaikan ke media. Sekaligus memperjelas siapa oknum jenderal Polri yang dia maksud.

Sebelumnya, Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang dia tangani.

Sejak menjadi penyidik KPK, setidaknya enam kali Novel menerima serangan. Novel sempat mendapat informasi bahwa ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam kasus itu. Namun, ia menepisnya. Hingga dua bulan berlalu, pelakunya tak kunjung tertangkap. Akhirnya, ia mulai mempertimbangkan kebenaran informasi tersebut. Ia pun menduga ada “orang kuat” di balik serangan kepada dirinya.

“Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar,” kata Novel, sebagaimana dikutip dari “Time”. (kc)

Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderalnya

Minggu, 18/06/2017

Belum Terungkap: Novel Baswedan (terbaring) masih menjalani perawatan mata usai disiram air keras. Polisi sampai saat ini masih belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman. Novel menduga ada perwira polisi yang terlibat.

Berita Terkait

Berita Pilihan


Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderalnya

Belum Terungkap: Novel Baswedan (terbaring) masih menjalani perawatan mata usai disiram air keras. Polisi sampai saat ini masih belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman. Novel menduga ada perwira polisi yang terlibat.

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan mendalami pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Novel menyebut ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam penyiraman air keras ke wajahnya.

Namun, Tito meminta Novel untuk lugas menyebut siapa oknum yang dimaksud disertai bukti yang kuat.

“Itu yang penting. Sebut namanya siapa, buktinya apa?” ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6).

Jika Novel bisa melampirkan bukti yang mendukung pernyataannya, Tito menjamin akan memproses oknum tersebut. Ia akan terbuka mengusut dugaan pelanggaran pati Polri yang dimaksud.

“Tapi kalau seandainya tidak ada buktinya, tentu saya menyayangkan karena intitusi Kepolisian jadi negatif pandangannya,” kata Tito.

Pernyataan Novel itu akan jadi informasi sumir sehingga menimbulkan berbagai spekulasi. Tak hanya itu, di internal kepolisian nantinya bisa muncul rasa saling curiga. Oleh karena itu, Kapolri berencana menemui pimpinan KPK pada Senin (19/6/2017), untuk membahas dua hal. Salah satunya soal pernyataan Novel kepada media “Time” itu.

“Kemudian koordinasi perkembangan penanganan penyidikan kasus penganiayaan Novel,” kata Tito.

Penyidik Polda Metro Jaya nantinya akan kembali memeriksa Novel di Singapura untuk mengkonfirmasi apa yang dia sampaikan ke media. Sekaligus memperjelas siapa oknum jenderal Polri yang dia maksud.

Sebelumnya, Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang dia tangani.

Sejak menjadi penyidik KPK, setidaknya enam kali Novel menerima serangan. Novel sempat mendapat informasi bahwa ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam kasus itu. Namun, ia menepisnya. Hingga dua bulan berlalu, pelakunya tak kunjung tertangkap. Akhirnya, ia mulai mempertimbangkan kebenaran informasi tersebut. Ia pun menduga ada “orang kuat” di balik serangan kepada dirinya.

“Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar,” kata Novel, sebagaimana dikutip dari “Time”. (kc)

 

Berita Terkait

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.