PENAJAM - Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar mengatakan Bendungan Lambakan dan Sodetan Sungai Longkali di Kabupaten Paser dapat mengendalikan bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Babulu.

Sebelumnya, banjir membuat puluhan rumah warga dan lahan pertanian tergenang di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi kendala, kata dia, hal itu me-rupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami berharap pembuatan sodetan Sungai Longkali dan Bendungan Lambakan dipercepat, sebab selain berfungsi mengendalikan banjir, itu juga bermanfaat untuk irigasi lahan persawahan di Babulu,” ungkap Yusran Aspar ketika ditemui, Senin (25/12).

Hujan deras diprediksi akan terjadi hingga Februari 2018 mendatang. Jika hal itu tidak cepat diantisipasi, dikhawatirkan bencana banjir di Kecamatan Babulu akan terulang. Sebelumnya banjir akibat luapan Sungai Longkali yang merendam wilayah penghasil padi PPU itu mencapai ketinggian 50 Cm. Sebagian besar warga korban banjir harus mengungsi ke tempat keluarga dan tetangga.

Terlebih lagi, air laut yang sedang pasang dalam beberapa pekan ini menyebabkan aliran sungai tersendat. “Jika itu terus berlanjut bakal menjadi persoalan besar bagi lahan pertanian kita  kalau kita tidak bisa menahan intrusi air laut itu. Membuat tanggul itu membutuhkan anggaran yang cukup besar juga,” paparnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU bersama masyarakat di wilayah itu membuat tanggul sederhana di tepian sungai yang berbatasan langsung dengan area persawahan untuk untuk menahan arus air yang berasal dari luapan Sungai Longkali.

“Beberapa waktu lalu itu kami buat tanggul memakai karung berisi tanah mengantisipasi luapan susulan terjadi,” ujar Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila. (wn1017)