Kamis, 01/03/2018
Kamis, 01/03/2018
Gelar pasukan di halaman Mapolres Berau dalam rangka operasi keselamatan 2018. (Indra/korankaltim.com)
Kamis, 01/03/2018
Gelar pasukan di halaman Mapolres Berau dalam rangka operasi keselamatan 2018. (Indra/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB- Polres Berau menggelar apel operasi terpusat bersandi 'Keselamatan Mahakam 2018', pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita. Operasi ini akan digelar selama 21 hari, mulai 5-25 Maret 2018.
Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono yang memimpin gelar pasukan di halaman Mapolres mengungkapkan, sasaran operasi saat ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata. Sehingga bisa terwujud rasa keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas.
"Sesuai amanat UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, hendaknya kita selalu meningkatkan kualiatas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan. Dengan demikian, diyakini bisa tercapainya kualitas pelayanan kepublik dengan membangun budaya tertib berlalu lintas," ujar Pramuja Sigit Wahono didampingi Kasat Lantas, AKP Wisnu Dian Ristanto.
Operasi Keselamatan 2018 semula disebut Operasi Simpatik Mahakam. Dalam operasi ini, polisi lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif. Diamanatkan kepada seluruh petugas untuk bisa Profesional, Modern dan terpercaya.
"Penegakan hukum dilakukan secara selektif prioritas guna meningkatkan simpatik masyarakat terhadap Polantas dalam mendukung kebijakan promoter dalam rangka terciptanya kamseltibcar lantas dengan fungsi lantas sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik," lanjutnya.
Sasaran operasi adalah segala bentuk pelanggaran lalu lintas. Namun ada beberapa sasaran pelanggaran prioritas, seperti melawan arus, tidak menggunakan helm, menggunakan handphone saat berkendara, pengendara belum cukup umur dan berboncengan lebih dari satu orang.
"Dengan dilakukan penegakan hukum berupa teguran terhadap sasaran prioritas tersebut, maka pelaksanaan operasi keselamatan ini diharapkan akan dapat medorong tercapainya tujuan operasi yaitu meningkatnya disiplin masyarakat, meminimalisasi pelanggaran, menurunya angka fatalitas korban kecelakaan, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan terwujudnya situasi keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2018 ini,"pungkasnya.
Penulis : Indra
Editor : Bambang Irawan
Gelar pasukan di halaman Mapolres Berau dalam rangka operasi keselamatan 2018. (Indra/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB- Polres Berau menggelar apel operasi terpusat bersandi 'Keselamatan Mahakam 2018', pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita. Operasi ini akan digelar selama 21 hari, mulai 5-25 Maret 2018.
Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono yang memimpin gelar pasukan di halaman Mapolres mengungkapkan, sasaran operasi saat ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata. Sehingga bisa terwujud rasa keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas.
"Sesuai amanat UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, hendaknya kita selalu meningkatkan kualiatas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan. Dengan demikian, diyakini bisa tercapainya kualitas pelayanan kepublik dengan membangun budaya tertib berlalu lintas," ujar Pramuja Sigit Wahono didampingi Kasat Lantas, AKP Wisnu Dian Ristanto.
Operasi Keselamatan 2018 semula disebut Operasi Simpatik Mahakam. Dalam operasi ini, polisi lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif. Diamanatkan kepada seluruh petugas untuk bisa Profesional, Modern dan terpercaya.
"Penegakan hukum dilakukan secara selektif prioritas guna meningkatkan simpatik masyarakat terhadap Polantas dalam mendukung kebijakan promoter dalam rangka terciptanya kamseltibcar lantas dengan fungsi lantas sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik," lanjutnya.
Sasaran operasi adalah segala bentuk pelanggaran lalu lintas. Namun ada beberapa sasaran pelanggaran prioritas, seperti melawan arus, tidak menggunakan helm, menggunakan handphone saat berkendara, pengendara belum cukup umur dan berboncengan lebih dari satu orang.
"Dengan dilakukan penegakan hukum berupa teguran terhadap sasaran prioritas tersebut, maka pelaksanaan operasi keselamatan ini diharapkan akan dapat medorong tercapainya tujuan operasi yaitu meningkatnya disiplin masyarakat, meminimalisasi pelanggaran, menurunya angka fatalitas korban kecelakaan, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan terwujudnya situasi keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2018 ini,"pungkasnya.
Penulis : Indra
Editor : Bambang Irawan
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.