Jumat, 14/07/2017

Bonus All England 2017 Bermasalah

Jumat, 14/07/2017

DIPERTANYAKAN: Penyerahan bonus juara All England 2017 kepada Kevin dan Marcus oleh Menpora, ternyata hanya simbolis karena sampai saat ini uangnya belum juga cair.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bonus All England 2017 Bermasalah

Jumat, 14/07/2017

logo

DIPERTANYAKAN: Penyerahan bonus juara All England 2017 kepada Kevin dan Marcus oleh Menpora, ternyata hanya simbolis karena sampai saat ini uangnya belum juga cair.

JAKARTA - Juara All England 2017 Marcus Fernaldi Gideon menjadi juara All England 2017 bersama dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ajang itu dihelat bulan Maret lalu.  Sukses itu direspons Kemenpora dengan memberikan bonus senilai Rp250 juta per pemain. Untuk pelatih Herry Iman Pierngadi diganjar bonus Rp100 juta. Penyerahan secara simbolis juga sudah dilakukan saat penyambutana di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pada 14 Maret.

Tapi rupanya, bonus itu belum benar-benar cair hingga Jumat (14/7) kemarin. Marcus memberi kode keras kepada Kemenpora dengan mengunggah foto pemberian bonus dari Menpora Imam Nahrawi kepada dia dan Kevin. Marcus tak memberikan keterangan foto hanya emoticon. 

Kevin merespons dengan mengatakan tak berkomentar. Yang membuat masalah makin besar, Debby sebagai juara All England 2016 turut bereaksi. Dia juga memberikan kode kalau bonusnya belum cair. 

Setelah gaduh dengan mendapatkan respons dari netizen dan terlanjur mendapatkan ribuan like, akun Menpora Imam turut meresponsnya.  “Mohon maaf baru merespons karena baru raker dengan DPR. Mas Kevin dan Mas Marcus serta mas Praveen dan mbak Debby mohon maaf untuk kejadian ini,” tulis Imam. 

Bonus All England yang diberikan sejak 2016 memang menjadi langkah yang mengejutkan dari Kemenpora. Pemberian bonus itu dinilai sebagai aksi yang berlebihan karena All England adalah turnamen terbuka dan masuk agenda rutin super series yang sudah menjanjikan hadiah besar di tiap turnamennya. 

“Itu hak mereka, kami bisa memahami itu,” kata Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto. “Tapi kembali Marcus/Kevin itu harusnya bersyukur. Coba tanya (cabang) yang lain ada tidak yang model seperti itu? Terkecuali tempo hari sepakbola. Kenapa? Karena kami melihat waktu itu demam sepakbola sedang luar biasa pasca pembekuan dan pemberian bonus untuk single event itu tidak ada, tapi kami revisi anggaran, justifikasi kuat, jadinya bisa.

Gatot sekaligus menjanjikan jika masalah bonus ini akan segera beres, karena proses administrasi seperti Surat Keputusan-nya sudah sudah ditandatangani Menpora. Sesuai pagu anggaran Kemenpora, bonus yang tersedia itu hanya untuk multievent Olimpiade, Asian Games, paralimpik, SEA Games, sedangkan untuk single event sesungguhnya tidak ada. Tapi karena hal khusus sehingga butuh waktu untuk revisi.

Nah, untuk merevisi ini lah yang memakan waktu cukup lama. Sementara Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Kemenpora sudah turun sejak 31 Desember 2016. Termasuk anggaran untuk Deputi III, di mana di dalamnya disisipkan anggaran untuk pemberian penghargaan untuk atlet berprestasi. 

“Ini harus dilakukan supaya tidak salah prosedur. Makanya seperti Kevin/Marcus itu harusnya bersabar. Ini kan bentuk perhatian pemerintah karena yang lain belum tentu dapat yang sama. Selain itu, pemerintah sudah janji jadi tidak mungkin ingkar, cuma prosesnya yang butuh waktu,” katanya. (dts)

Bonus All England 2017 Bermasalah

Jumat, 14/07/2017

DIPERTANYAKAN: Penyerahan bonus juara All England 2017 kepada Kevin dan Marcus oleh Menpora, ternyata hanya simbolis karena sampai saat ini uangnya belum juga cair.

Berita Terkait


Bonus All England 2017 Bermasalah

DIPERTANYAKAN: Penyerahan bonus juara All England 2017 kepada Kevin dan Marcus oleh Menpora, ternyata hanya simbolis karena sampai saat ini uangnya belum juga cair.

JAKARTA - Juara All England 2017 Marcus Fernaldi Gideon menjadi juara All England 2017 bersama dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ajang itu dihelat bulan Maret lalu.  Sukses itu direspons Kemenpora dengan memberikan bonus senilai Rp250 juta per pemain. Untuk pelatih Herry Iman Pierngadi diganjar bonus Rp100 juta. Penyerahan secara simbolis juga sudah dilakukan saat penyambutana di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pada 14 Maret.

Tapi rupanya, bonus itu belum benar-benar cair hingga Jumat (14/7) kemarin. Marcus memberi kode keras kepada Kemenpora dengan mengunggah foto pemberian bonus dari Menpora Imam Nahrawi kepada dia dan Kevin. Marcus tak memberikan keterangan foto hanya emoticon. 

Kevin merespons dengan mengatakan tak berkomentar. Yang membuat masalah makin besar, Debby sebagai juara All England 2016 turut bereaksi. Dia juga memberikan kode kalau bonusnya belum cair. 

Setelah gaduh dengan mendapatkan respons dari netizen dan terlanjur mendapatkan ribuan like, akun Menpora Imam turut meresponsnya.  “Mohon maaf baru merespons karena baru raker dengan DPR. Mas Kevin dan Mas Marcus serta mas Praveen dan mbak Debby mohon maaf untuk kejadian ini,” tulis Imam. 

Bonus All England yang diberikan sejak 2016 memang menjadi langkah yang mengejutkan dari Kemenpora. Pemberian bonus itu dinilai sebagai aksi yang berlebihan karena All England adalah turnamen terbuka dan masuk agenda rutin super series yang sudah menjanjikan hadiah besar di tiap turnamennya. 

“Itu hak mereka, kami bisa memahami itu,” kata Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto. “Tapi kembali Marcus/Kevin itu harusnya bersyukur. Coba tanya (cabang) yang lain ada tidak yang model seperti itu? Terkecuali tempo hari sepakbola. Kenapa? Karena kami melihat waktu itu demam sepakbola sedang luar biasa pasca pembekuan dan pemberian bonus untuk single event itu tidak ada, tapi kami revisi anggaran, justifikasi kuat, jadinya bisa.

Gatot sekaligus menjanjikan jika masalah bonus ini akan segera beres, karena proses administrasi seperti Surat Keputusan-nya sudah sudah ditandatangani Menpora. Sesuai pagu anggaran Kemenpora, bonus yang tersedia itu hanya untuk multievent Olimpiade, Asian Games, paralimpik, SEA Games, sedangkan untuk single event sesungguhnya tidak ada. Tapi karena hal khusus sehingga butuh waktu untuk revisi.

Nah, untuk merevisi ini lah yang memakan waktu cukup lama. Sementara Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Kemenpora sudah turun sejak 31 Desember 2016. Termasuk anggaran untuk Deputi III, di mana di dalamnya disisipkan anggaran untuk pemberian penghargaan untuk atlet berprestasi. 

“Ini harus dilakukan supaya tidak salah prosedur. Makanya seperti Kevin/Marcus itu harusnya bersabar. Ini kan bentuk perhatian pemerintah karena yang lain belum tentu dapat yang sama. Selain itu, pemerintah sudah janji jadi tidak mungkin ingkar, cuma prosesnya yang butuh waktu,” katanya. (dts)

 

Berita Terkait

Borneo FC Jamu Madura United di Stadion Batakan Nanti Malam, Persib Menunggu di Final

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.