Kamis, 09/05/2024
Kamis, 09/05/2024
Halaman Kantor KPU Kutim di Jalan AW Syahranie (Eks Pendidikan) (Zulhamri/korankaltim.com)
Kamis, 09/05/2024
Halaman Kantor KPU Kutim di Jalan AW Syahranie (Eks Pendidikan) (Zulhamri/korankaltim.com)
Penulis: Zulhamri
KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Sampai saat ini, Komisi Pemilihan Umum Kutai Timur (KPU Kutim) masih melakukan tahapan perekrutan badan Adhoc petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Petugas Pemungutan Suara (PPS).
Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Muafin mengatakan, rekrutmen petugas penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pemilihan bupati dan wakil bupati menjadi upaya mereka dalam mensukseskan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.
"Proses seleksi ini tentu melewati beberapa tahapan. Harapannya petugas yang bergabung mampu mendedikasikan diri bekerja penuh tanggungjawab," jelas Akhlis saat dikonfirmasi Korankaltim.com Kamis (9/5/2024) hari ini.
Dirinya tak menampik apabila tingkat partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya di Pilkada biasanya mengalami perbedaan dengan hasil Pemilu. "Beberapa pengalaman sebelumnya, memang kecenderungan masyarakat dalam berpartisipasi memberikan hak pilih di Pilkada biasanya menurun," sebut Akhlis lagi.
Berkaca pada Pemilu 2019 angka partisipasi masyarakat mencapai 73,37 persen, sementara Pilkada 2020 angka partisipasi masyarakat sekitar 66,48 persen. Sedangkan pada Pemilu 2024 diprediksi naik sekitar 78,69 persen. "Mudah-mudahan di Pilkada 2024 ini angkanya tidak menurun seperti di Pilkada 2020 lalu," ujarnya.
Editor: Aspian Nur
Halaman Kantor KPU Kutim di Jalan AW Syahranie (Eks Pendidikan) (Zulhamri/korankaltim.com)
Penulis: Zulhamri
KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Sampai saat ini, Komisi Pemilihan Umum Kutai Timur (KPU Kutim) masih melakukan tahapan perekrutan badan Adhoc petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Petugas Pemungutan Suara (PPS).
Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Muafin mengatakan, rekrutmen petugas penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pemilihan bupati dan wakil bupati menjadi upaya mereka dalam mensukseskan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.
"Proses seleksi ini tentu melewati beberapa tahapan. Harapannya petugas yang bergabung mampu mendedikasikan diri bekerja penuh tanggungjawab," jelas Akhlis saat dikonfirmasi Korankaltim.com Kamis (9/5/2024) hari ini.
Dirinya tak menampik apabila tingkat partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya di Pilkada biasanya mengalami perbedaan dengan hasil Pemilu. "Beberapa pengalaman sebelumnya, memang kecenderungan masyarakat dalam berpartisipasi memberikan hak pilih di Pilkada biasanya menurun," sebut Akhlis lagi.
Berkaca pada Pemilu 2019 angka partisipasi masyarakat mencapai 73,37 persen, sementara Pilkada 2020 angka partisipasi masyarakat sekitar 66,48 persen. Sedangkan pada Pemilu 2024 diprediksi naik sekitar 78,69 persen. "Mudah-mudahan di Pilkada 2024 ini angkanya tidak menurun seperti di Pilkada 2020 lalu," ujarnya.
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.