Minggu, 17/12/2017
Minggu, 17/12/2017
asdILUSTRASI
Minggu, 17/12/2017
asdILUSTRASI
NARKOBA atau Napza adalah semua yang mengacu pada kelompok senyawa dengan risiko adiktif dan mempengaruhi kesehatan apabila disalahgunakan.
Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang menjadikan zat-zat ini sebagai prioritas utama. Narkoba menjadi jauh lebih penting dibanding apapun, termasuk keluarga, pendidikan dan pekerjaan.
Pada kondisi ini, peran pengawasan keluarga menjadi mutlak dengan menerapkan disiplin dan tanggung jawab. Perlu diketahui, penyalahgunaan narkoba oleh remaja, tidak selalu berawal dari keluarga yang broken home.
Setiap anak memiliki potensi yang sama untuk terlibat dalam penggunaan zat-zat berbahaya ini. Dengan penerapan disiplin dan tanggung jawab inilah diharapkan mampu meminimalisir seorang anak untuk terjebak dalam penggunaan narkoba. Mereka yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat, akan mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum mencoba melakukan tindakan menyimpang.
Seperti diketahui, narkotika bukan saja merusak fisik dan psikologis individu pemakainya, namun juga mengancam masa depannya jika kebiasaan itu tidak dihentikan. Dari segi fisik, ada beberapa dampak yang berisiko, di antaranya merusak sistem pernapasan.
Penggunaan zat seperti ganja atau yang lain, bisa berakibat pada iritasi paru. Asap dari zat-zat ini biasanya mengandung karsinogen yang memicu kanker paru-paru. Kemudian merusak sistem peredaran darah, terjadi gangguan saraf, di mana senyawa kimia yang dibawa aliran darah ke otak, yang menyebabkan efek fly, hingga mengalami halusinasi bahkan kehilangan kesadaran.
Penggunaan narkoba juga menjadi penyebab terjadinya disfungsi hati, terutama yang pemakaiannya dengan cara diminum. Terjadi perubahan fungsi otak yang menyebabkan kinerjanya tidak optimal.
Hal pernah diuji kepada hewan dengn menggunakan zat yang terkandung dalam ekstasi, di mana diketahui zat tersebut memicu penghancuran sel-sel di dalam otak. Penggunaan jangka panjang juga mampu merusak mental penyalahgunanya.
Dampak sosial juga harus dialami seorang pecandu, mereka kerap dikucilkan dalam lingkungan. Para pengguna narkoba umumnya tidak disukai oleh lingkungannya, karena dianggap sebagai orang yang memiliki perilaku buruk. Keluarga juga harus menanggung akibatnya, karena biasanya akan muncul cemoohan-cemoohan dari lingkungan tinggalnya.
Indonesia bergegas untuk kebaikan masa depan bangsa yang lebih baik, produktif, kreatif dan inovatif tanpa narkoba. Langkah cara kiat tips pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang beserta penyelamatan pecandu dengan jalan rehabilitasi merupakan salah satu dukungan untuk menyelamatkan generasi produktif di negara kita Indonesia tercinta ini. (*/rz/adv)
PENULIS: Ayu Winda Karunia (Analis Kesehatan Klinik Pratama BNNP Kaltim)
asdILUSTRASI
NARKOBA atau Napza adalah semua yang mengacu pada kelompok senyawa dengan risiko adiktif dan mempengaruhi kesehatan apabila disalahgunakan.
Adiksi terhadap narkoba membuat seseorang menjadikan zat-zat ini sebagai prioritas utama. Narkoba menjadi jauh lebih penting dibanding apapun, termasuk keluarga, pendidikan dan pekerjaan.
Pada kondisi ini, peran pengawasan keluarga menjadi mutlak dengan menerapkan disiplin dan tanggung jawab. Perlu diketahui, penyalahgunaan narkoba oleh remaja, tidak selalu berawal dari keluarga yang broken home.
Setiap anak memiliki potensi yang sama untuk terlibat dalam penggunaan zat-zat berbahaya ini. Dengan penerapan disiplin dan tanggung jawab inilah diharapkan mampu meminimalisir seorang anak untuk terjebak dalam penggunaan narkoba. Mereka yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat, akan mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum mencoba melakukan tindakan menyimpang.
Seperti diketahui, narkotika bukan saja merusak fisik dan psikologis individu pemakainya, namun juga mengancam masa depannya jika kebiasaan itu tidak dihentikan. Dari segi fisik, ada beberapa dampak yang berisiko, di antaranya merusak sistem pernapasan.
Penggunaan zat seperti ganja atau yang lain, bisa berakibat pada iritasi paru. Asap dari zat-zat ini biasanya mengandung karsinogen yang memicu kanker paru-paru. Kemudian merusak sistem peredaran darah, terjadi gangguan saraf, di mana senyawa kimia yang dibawa aliran darah ke otak, yang menyebabkan efek fly, hingga mengalami halusinasi bahkan kehilangan kesadaran.
Penggunaan narkoba juga menjadi penyebab terjadinya disfungsi hati, terutama yang pemakaiannya dengan cara diminum. Terjadi perubahan fungsi otak yang menyebabkan kinerjanya tidak optimal.
Hal pernah diuji kepada hewan dengn menggunakan zat yang terkandung dalam ekstasi, di mana diketahui zat tersebut memicu penghancuran sel-sel di dalam otak. Penggunaan jangka panjang juga mampu merusak mental penyalahgunanya.
Dampak sosial juga harus dialami seorang pecandu, mereka kerap dikucilkan dalam lingkungan. Para pengguna narkoba umumnya tidak disukai oleh lingkungannya, karena dianggap sebagai orang yang memiliki perilaku buruk. Keluarga juga harus menanggung akibatnya, karena biasanya akan muncul cemoohan-cemoohan dari lingkungan tinggalnya.
Indonesia bergegas untuk kebaikan masa depan bangsa yang lebih baik, produktif, kreatif dan inovatif tanpa narkoba. Langkah cara kiat tips pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang beserta penyelamatan pecandu dengan jalan rehabilitasi merupakan salah satu dukungan untuk menyelamatkan generasi produktif di negara kita Indonesia tercinta ini. (*/rz/adv)
PENULIS: Ayu Winda Karunia (Analis Kesehatan Klinik Pratama BNNP Kaltim)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.