Selasa, 10/04/2018

Gubernur: “Jangan Pimpin Ritual Aneh-Aneh”

Selasa, 10/04/2018

KANWIL Kemenag Kaltim H Sofyan Noor (kiri) dan Karo Kesra Setdaprov Kaltim H Elto (tengah) saat bimbingan tehnis kepada Tim Pemandu Haji Daerah. (dok/humasprov)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Gubernur: “Jangan Pimpin Ritual Aneh-Aneh”

Selasa, 10/04/2018

logo

KANWIL Kemenag Kaltim H Sofyan Noor (kiri) dan Karo Kesra Setdaprov Kaltim H Elto (tengah) saat bimbingan tehnis kepada Tim Pemandu Haji Daerah. (dok/humasprov)

SAMARINDA - Seluruh anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Kaltim harus benar-benar membina jamaah agar dapat bersikap baik selama berada di Tanah Suci. Bukan sebaliknya, ibadah haji menjadi terkesan sekadar hura-hura bahkan sibuk berbelanja dan ber-swafoto (selfi) ria. Hal itu ditegaskan Gubernur Kaltim, Awang FAroek Ishak dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kaltim, H Sofyan Noor pada Pembinaan dan Bimbingan TPHD Kaltim 2018 di Ruang Rapat Tepian 2, Selasa (10/4). 

Menuurt dia, ibadah haji harus dilakukan sesuai adab dan tata hukum haji yang benar dan berlaku di sana. Sehingga ibadah haji benar-benar terlaksana dengan lancar dan khusyuk.

Selain itu, gubernur mengingatkan agar jamaah mengutamakan ibadah dan jangan sampai terganggu dengan aktifitas-aktifitas yang tidak semestinya. “TPHD harus mengingatkan jamaah agar tidak membuat ritual aneh-aneh atau melakukan bacaan-bacaan di luar adab dan tata cara ibadah haji yang seharusnya,” pesan Awang. 

Apapun alasannya, yang pasti masalah perilaku seperti itu sedikit banyaknya akan mengganggu hubungan kedua negara antara Indonesia dengan Arab Saudi. Karenanya, gubernur meminta para pemandu mengarahkan secara benar dan bukan justru memimpin jamaah untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

Peran para pembimbing lanjutnya, menjadi kunci utama dalam mewujudkan jamaah haji yang mandiri. “Pembinaan manasik menjadi tolak ukur apakah jamaah sudah memahami proses perjalanan, ibadah dan ziarah, hingga kembali ke Tanah Air,” jelasnya.

Gubernur mengungkapkan diperlukan bimbingan yang matang dari daerah asal jamaah sebelum mereka berangkat. 

Kegiatan selama satu hari diikuti 65 peserta terdiri Asisten Pemerintahan dan Kesra serta Kantor Kemenag Provinsi maupun Kabupaten dan Kota se-Kaltim, IPHI, KUA dan travel (biro perjalanan haji dan umroh).

Hadir Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, H Elto dan Kepala Bidang Penyelengaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Kaltim Abdul Khaliq. (yans/sul/adv)

Gubernur: “Jangan Pimpin Ritual Aneh-Aneh”

Selasa, 10/04/2018

KANWIL Kemenag Kaltim H Sofyan Noor (kiri) dan Karo Kesra Setdaprov Kaltim H Elto (tengah) saat bimbingan tehnis kepada Tim Pemandu Haji Daerah. (dok/humasprov)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.