Kamis, 08/03/2018
Kamis, 08/03/2018
LUSTRASI/NET
Kamis, 08/03/2018
LUSTRASI/NET
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Dinas Sosial Kutai Kartanegara mendeteksi adanya kedatangan Pekerja Seks Komersil (PSK) baru ke Kukar.
“Ada pendatang baru di sejumlah lokaliasi. Seperti di lokalisasi Simpang Kitadin dan KM 10 Loa Janan. Bahkan di Simpang Kitadin Tenggarong Seberang saja (penambaghannya) dari 72 menjadi 105 orang,” kata Staf Pemproses Data Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Perdagangan Manusia Dinsos Kukar, Khofifah.
Menurut Khofifah, pendataan itu sebenarnya dilakukan untuk memastikan jumlah pasti berapa jumlah PSK yang harus dipulangkan ke kampung halamannya. Dari kegiatan itulah, diketahui adanya PSK baru yang menjajakan diri di Kukar.
“Diketahui ada lagi yang datang. Ini membuat kami agak sulit untuk mendata memastikan berapa anggaran yang harus disiapkan untuk pemulangan PSK,” ujarnya kepada Koran Kaltim, Rabu (7/3).
Berdasarkan data yang dimiliki Dinsos, ada 469 penghuni di 11 lokalisasi di Kukar. Namun, kata Khofifah, baru dua lokalisasi yang telah divalidasi, yakni Simpang Kitadin di Tenggarong Seberang dan KM 10 Loa Janan.
Pemulangan PSK-PSK itu juga belum bisa dipastikan walau datanya telah dikirim ke Kementerian Sosial, karena Dinsos Kukar masih menunggu kucuran dana. “Belum bisa melanjutkan progresnya, masih menunggu kucuran dana dari Kemensos,” tuturnya
Khofifah mengakui, kendati telah ditutup, untuk menghentikan aktivitas di lokalisasi agak sulit karena selain berpengaruh terhadap PSK juga warga sekitar.
“Kita tidak bisa menutup langsung karna orang-orang itu juga harus dipikirkan nantinya akan bekerja seperti apa sesudah dipulangkan dan secara tidak langsung mereka punya keperluan di situ seperti kredit barang yang harus mereka lunasi dan masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang biasa juga akan kehilangan penghasilan,” pungkasnya. (rf218)
LUSTRASI/NET
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Dinas Sosial Kutai Kartanegara mendeteksi adanya kedatangan Pekerja Seks Komersil (PSK) baru ke Kukar.
“Ada pendatang baru di sejumlah lokaliasi. Seperti di lokalisasi Simpang Kitadin dan KM 10 Loa Janan. Bahkan di Simpang Kitadin Tenggarong Seberang saja (penambaghannya) dari 72 menjadi 105 orang,” kata Staf Pemproses Data Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Perdagangan Manusia Dinsos Kukar, Khofifah.
Menurut Khofifah, pendataan itu sebenarnya dilakukan untuk memastikan jumlah pasti berapa jumlah PSK yang harus dipulangkan ke kampung halamannya. Dari kegiatan itulah, diketahui adanya PSK baru yang menjajakan diri di Kukar.
“Diketahui ada lagi yang datang. Ini membuat kami agak sulit untuk mendata memastikan berapa anggaran yang harus disiapkan untuk pemulangan PSK,” ujarnya kepada Koran Kaltim, Rabu (7/3).
Berdasarkan data yang dimiliki Dinsos, ada 469 penghuni di 11 lokalisasi di Kukar. Namun, kata Khofifah, baru dua lokalisasi yang telah divalidasi, yakni Simpang Kitadin di Tenggarong Seberang dan KM 10 Loa Janan.
Pemulangan PSK-PSK itu juga belum bisa dipastikan walau datanya telah dikirim ke Kementerian Sosial, karena Dinsos Kukar masih menunggu kucuran dana. “Belum bisa melanjutkan progresnya, masih menunggu kucuran dana dari Kemensos,” tuturnya
Khofifah mengakui, kendati telah ditutup, untuk menghentikan aktivitas di lokalisasi agak sulit karena selain berpengaruh terhadap PSK juga warga sekitar.
“Kita tidak bisa menutup langsung karna orang-orang itu juga harus dipikirkan nantinya akan bekerja seperti apa sesudah dipulangkan dan secara tidak langsung mereka punya keperluan di situ seperti kredit barang yang harus mereka lunasi dan masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang biasa juga akan kehilangan penghasilan,” pungkasnya. (rf218)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.