Kamis, 08/03/2018
Kamis, 08/03/2018
Sekretaris GP Ansor Balikpapan, Muhammad Rafi'i Abdul Gani (Tengah). ( Yudi/korankaltim.com)
Kamis, 08/03/2018
Sekretaris GP Ansor Balikpapan, Muhammad Rafi'i Abdul Gani (Tengah). ( Yudi/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Penyebaran berita hoax di media sosial semakin tak terkendali. Dampaknya mengamcam keutuhan kerukunan antar umat. Terlebih lagi di Kaltim tengah memasuki massa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Gerakan Pemuda (GP) Ansor Balikpapan, Muhammad Rafi'i Abdul Gani meminta kepada masyarakat Balikpapan agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Berita isu hoax untuk bisa dicermati, khususnya untuk keluarga besar NU jangan mudah men-share berita yang belum jelas kebersamaan apalagi ini tahun politik jika terus berlanjut bisa memecah-belah dengan isu politik saat pilkada," ungkapnya.
Dia juga meminta kepada Kepolisian untuk menindak tegas pelaku penyebar berita hoax.
"Agar Polri mengusut tuntas munculnya berita hoax yang mengadu domba antar masyarakat dan umat beragama. Saya juga mengimbau kepada masyarakat Balikpapan baik yang muslim maupun nonmuslim agar tidak mudah meng-share berita yang menghasut lebih baik infokan ke petugas untuk memastikan kebenaran berita itu jika tidak benar maka biarlah Kepolisian yang mengusut,"bebernya.
Hal senada juga diungkapkan Dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan, Wawan Sanjaya yang meminta kepada masyarakat yang merasa menjadi korban berita hoax untuk segera melapor ke Kepolisian.
"Tentu kecepatan melaporkan kepada Kepolisian berpengaruh kepada cepatnya penanganan penyelidikannya. Ini sangat membantu khususnya agar membuat efek jera sehingga tidak ada lagi berita hoax muncul paling tidak bisa meminimalisir," timpal Wawan biasa disapa.
Alumnus Magister Ilmu Hukum Universitas Balikpapan ini, mencermati bahwa jika berita hoax tertuju pada pemerintah bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat sehingga bisa berpengaruh pada kinerja pemerintahan itu sendiri.
"Kepolisian juga harus selektif untuk bisa membedakan mana kritik dan hoax. Saat ini kinerja Kepolisian cukup tanggap dalam penyelidikan berita hoax," tandasnya.
Penulis : Yudi Hadi
Editor : Supiansyah
Sekretaris GP Ansor Balikpapan, Muhammad Rafi'i Abdul Gani (Tengah). ( Yudi/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Penyebaran berita hoax di media sosial semakin tak terkendali. Dampaknya mengamcam keutuhan kerukunan antar umat. Terlebih lagi di Kaltim tengah memasuki massa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Gerakan Pemuda (GP) Ansor Balikpapan, Muhammad Rafi'i Abdul Gani meminta kepada masyarakat Balikpapan agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Berita isu hoax untuk bisa dicermati, khususnya untuk keluarga besar NU jangan mudah men-share berita yang belum jelas kebersamaan apalagi ini tahun politik jika terus berlanjut bisa memecah-belah dengan isu politik saat pilkada," ungkapnya.
Dia juga meminta kepada Kepolisian untuk menindak tegas pelaku penyebar berita hoax.
"Agar Polri mengusut tuntas munculnya berita hoax yang mengadu domba antar masyarakat dan umat beragama. Saya juga mengimbau kepada masyarakat Balikpapan baik yang muslim maupun nonmuslim agar tidak mudah meng-share berita yang menghasut lebih baik infokan ke petugas untuk memastikan kebenaran berita itu jika tidak benar maka biarlah Kepolisian yang mengusut,"bebernya.
Hal senada juga diungkapkan Dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan, Wawan Sanjaya yang meminta kepada masyarakat yang merasa menjadi korban berita hoax untuk segera melapor ke Kepolisian.
"Tentu kecepatan melaporkan kepada Kepolisian berpengaruh kepada cepatnya penanganan penyelidikannya. Ini sangat membantu khususnya agar membuat efek jera sehingga tidak ada lagi berita hoax muncul paling tidak bisa meminimalisir," timpal Wawan biasa disapa.
Alumnus Magister Ilmu Hukum Universitas Balikpapan ini, mencermati bahwa jika berita hoax tertuju pada pemerintah bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat sehingga bisa berpengaruh pada kinerja pemerintahan itu sendiri.
"Kepolisian juga harus selektif untuk bisa membedakan mana kritik dan hoax. Saat ini kinerja Kepolisian cukup tanggap dalam penyelidikan berita hoax," tandasnya.
Penulis : Yudi Hadi
Editor : Supiansyah
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.