Jumat, 08/11/2019
Jumat, 08/11/2019
Kepala Baznas Kukar Alie Sauty saat menghadiri WZF di Kota Bandung pada 5 November lalu. (Foto: Istimewa)
Jumat, 08/11/2019
Kepala Baznas Kukar Alie Sauty saat menghadiri WZF di Kota Bandung pada 5 November lalu. (Foto: Istimewa)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutai Kartanegara (Kukar) mengharapkan pengelolaan zakat sudah berbasis digital agar pemanfaatannya lebih optimal.
Kepala Baznas Kukar Alie Sauty mengatakan, dalam acara World Zakat Forum (WZF) 2019 di Kota Bandung yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada 5 November lalu, sistem digitalisasi zakat itu diperkenalkan kepada 28 negara yang mengikuti konferensi internasional itu.
"Ke depannya diharapkan bisa diterapkan, asal syaratnya terpenuhi, artinya masyarakat sudah sangat memahami tentang kewajiban untuk menyalurkan zakatnya," kata Alie kepada Korankaltim.com, Jumat (8/11/2019).
Alie menyebutkan, Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan, zakat terkelola dengan baik akan bisa berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.
Potensi zakat secara nasional disebutkan bisa mencapai Rp230 triliun. Namun, yang terserap baru sekitar 3,5 persen, dengab pengumpulan zakat nasional tumbuh 24 persen.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.