Sabtu, 14/07/2018

MIRIIISSS ... Pelajar SMP Cabuli Murid SD di Hutan

Sabtu, 14/07/2018

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MIRIIISSS ... Pelajar SMP Cabuli Murid SD di Hutan

Sabtu, 14/07/2018

logo

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto

PENAJAM – Kepolisian Resort (Polres) Penajam Paser Utara (PPU) kembali menerima laporan adanya tindak pidana pencabulan di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam. Dilaporkan, pelakunya berinisial HR (15). Dia dilaporkan oleh kedua orang tua Bunga (namsSamaran). Keluarga ini tak terima lantaran buah hatinya yang masih berumur 8 tahun mendapatkan tindakan tak semestinya. Bunga dicabuli.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto membernarkan adanya laporan kasus pencabulan yang melibatkan HR, Minggu (8/7) lalu, sekitar pukul 19.30 WITA. Setelah mendapatkan keterangan rinci dari kedua orang tua Bunga, pihaknya langsung melakukan visum terhadap korban.

“Dari hasil visum ditemukan kelukaan di kemaluan korban dan pelaku diamankan pada Senin (10/7), sekitar pukul 02.00 WITA,” kata Iswanto, Jum’at (13/7) kemarin di ruang kerjanya.

Setelah menjalani pemeriksaan ternyata pelaku memiliki catatak tak baik di lingkungannya. Anggapan buruk dari sejumlah tetangganya tertuju pada HR. Pelaku pernah tidak naik kelas. Pelaku juga ringan tangan, beberapa kali tertangkap basah saat mencuri kelapa juga rokok. POlisi sebenarnya ingin menggerebek HR, tapi dia tak ada di rumah. Polisi baru bisa menangkap HR setelah larut malam di rumahnya.

Dijelaskan dia, kejadian bermula ketika bocah yang masih duduk bangku kelas 2 SMP itu, bersama rekan sebayanya mengajak murid kelas 2 sekolah dasar (SD) bermain di suatu tempat. Setelah sekian lama bermain, HR  kemudian mengajak bermain masuk kedalam hutan.

“Ketika di hutan, celana anak itu di buka, lalu diturunkan hingga lutut, kemudian melakukan aksinya tersebut,” tutur Iswanto.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, HR melakukan seorang diri. Rekan bermainnya tak mengetahui atau disaksikan oleh rekan bermainnya yang lain.

Pelaku saat ini, tidak langsung ditahan dengan pertimbangan pelaku masih di bawah umur. terlebih tidak adanya rutan khusus anak di Kabupaten PPU maupun Paser, tetapi proses penyidikan tetap berjalan.

Saat ini pelaku dititipkan orang tuanya di salah satu ruangan di Polres PPU, untuk menghindari amukan keluraga korban. Rumah antara elaku dan korban diketahui bersampingan atau bertetangga. Sialnya lagi, keduanya diketahui masih terdapat hubungan keluarga.

“Rangkaiannya banyak yang harus dipenuhi jika langsung ditahan, tersangka tidak kita tahan tapi proses penyidikan tetap jalan, ancaman penjara paling lama 15 tahun,” kata Iswanto. (Wn)


MIRIIISSS ... Pelajar SMP Cabuli Murid SD di Hutan

Sabtu, 14/07/2018

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto

Berita Terkait


MIRIIISSS ... Pelajar SMP Cabuli Murid SD di Hutan

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto

PENAJAM – Kepolisian Resort (Polres) Penajam Paser Utara (PPU) kembali menerima laporan adanya tindak pidana pencabulan di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam. Dilaporkan, pelakunya berinisial HR (15). Dia dilaporkan oleh kedua orang tua Bunga (namsSamaran). Keluarga ini tak terima lantaran buah hatinya yang masih berumur 8 tahun mendapatkan tindakan tak semestinya. Bunga dicabuli.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres PPU, Iptu Iswanto membernarkan adanya laporan kasus pencabulan yang melibatkan HR, Minggu (8/7) lalu, sekitar pukul 19.30 WITA. Setelah mendapatkan keterangan rinci dari kedua orang tua Bunga, pihaknya langsung melakukan visum terhadap korban.

“Dari hasil visum ditemukan kelukaan di kemaluan korban dan pelaku diamankan pada Senin (10/7), sekitar pukul 02.00 WITA,” kata Iswanto, Jum’at (13/7) kemarin di ruang kerjanya.

Setelah menjalani pemeriksaan ternyata pelaku memiliki catatak tak baik di lingkungannya. Anggapan buruk dari sejumlah tetangganya tertuju pada HR. Pelaku pernah tidak naik kelas. Pelaku juga ringan tangan, beberapa kali tertangkap basah saat mencuri kelapa juga rokok. POlisi sebenarnya ingin menggerebek HR, tapi dia tak ada di rumah. Polisi baru bisa menangkap HR setelah larut malam di rumahnya.

Dijelaskan dia, kejadian bermula ketika bocah yang masih duduk bangku kelas 2 SMP itu, bersama rekan sebayanya mengajak murid kelas 2 sekolah dasar (SD) bermain di suatu tempat. Setelah sekian lama bermain, HR  kemudian mengajak bermain masuk kedalam hutan.

“Ketika di hutan, celana anak itu di buka, lalu diturunkan hingga lutut, kemudian melakukan aksinya tersebut,” tutur Iswanto.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, HR melakukan seorang diri. Rekan bermainnya tak mengetahui atau disaksikan oleh rekan bermainnya yang lain.

Pelaku saat ini, tidak langsung ditahan dengan pertimbangan pelaku masih di bawah umur. terlebih tidak adanya rutan khusus anak di Kabupaten PPU maupun Paser, tetapi proses penyidikan tetap berjalan.

Saat ini pelaku dititipkan orang tuanya di salah satu ruangan di Polres PPU, untuk menghindari amukan keluraga korban. Rumah antara elaku dan korban diketahui bersampingan atau bertetangga. Sialnya lagi, keduanya diketahui masih terdapat hubungan keluarga.

“Rangkaiannya banyak yang harus dipenuhi jika langsung ditahan, tersangka tidak kita tahan tapi proses penyidikan tetap jalan, ancaman penjara paling lama 15 tahun,” kata Iswanto. (Wn)


 

Berita Terkait

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.