Kamis, 24/08/2017

Rusia Ingin Bangun Energi Nuklir di Indonesia

Kamis, 24/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Rusia Ingin Bangun Energi Nuklir di Indonesia

Kamis, 24/08/2017

JAKARTA - Rusia mengaku ingin berinvestasi dengan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia untuk memastikan pemerataan pasokan energi di negara dengan elektrifikasi yang baru mencapai 89,5 persen.

“Kami berpendapat bahwa kebutuhan listrik di Indonesia tidak akan dapat terpenuhi hanya dengan cara konvensional, oleh karena itulah kami menawarkan pembangkit listrik tenaga nuklir,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Rabu (23/8).

“Tapi tawaran ini akan bergantung sepenuhnya pada keputusan politik pemerintah Indonesia,” kata Galuzin.

Galuzin menceritakan bahwa Moskow sudah punya pengalaman banyak dalam membangun PLTN di banyak negara dunia. 

Tahun lalu misalnya, perusahaan milik negara Rusia mulai membantu pembangunan PLTN senilai 10 milyar dolar AS di Iran. 

Beberapa negara lain yang bekerja sama dengan Rusia untuk listrik tenaga nuklir di antaranya adalah Nigeria, Yordania, dan India.

Pada Mei lalu, perusahaan milik Rusia, Rosatom State Atomic Energy, juga sempat menawarkan proposal serupa kepada Indonesia melalui Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan. 

Mereka sudah mengusulkan beberapa tempat pembangunan PLTN, dengan kapasitan lebih dari 1.000 MegaWatt, yang dinilai bebas dari bencana gempa, di antaranya Pulau Bangka dan Kaltim.

Namun saat itu Pandjaitan mengatakan, Indonesia belum siap dan masih harus meningkatkan kesadaran publik terlebih dahulu terkait listrik bertenaga nuklir.

Energi nuklir masih menjadi perdebatan di Indonesia. Menurut laporan lembaga World Nuclear Association, Indonesia akan membutuhkan 450 milyar kWh pada 2026 mendatang dengan asumsi pertumbuhan permintaan industri sebesar 10,5 persen setiap tahunnya.

Atas situasi itulah Rusia mengusulkan pembangunan PLTN yang tidak hanya menaikkan rasio eletrifikasi tetapi juga memastikan pasokan tetap bisa diandalkan.

Tetapi di sisi lain, limbah dari PLTN yang sangat beracun dan tidak bisa diolah juga sering menjadi bahan pertimbangan para pengambil kebijakan.

Sampai saat ini, satu-satunya cara untuk membuang limbah nuklir adalah dengan menimbun sampah tersebut di bawah tanah. Namun mengingat Indonesia adalah negara di kawasan cincin api yang rawan gempa, metode itu sangat berpotensi membuat tempat penyimpanan limbah bocor dan meracuni air tanah.

Peristiwa kebocoran tersebut pernah terjadi di Jepang, negara yang dikenal berhasil mengembangkan teknologi tinggi, pada 2011 saat gempa berkekuatan 9,0 pada skala Richter membuat tempat penyimpanan limbah nuklir di Fukushima bocor. (ant)


Rusia Ingin Bangun Energi Nuklir di Indonesia

Kamis, 24/08/2017

Berita Terkait


Rusia Ingin Bangun Energi Nuklir di Indonesia

JAKARTA - Rusia mengaku ingin berinvestasi dengan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia untuk memastikan pemerataan pasokan energi di negara dengan elektrifikasi yang baru mencapai 89,5 persen.

“Kami berpendapat bahwa kebutuhan listrik di Indonesia tidak akan dapat terpenuhi hanya dengan cara konvensional, oleh karena itulah kami menawarkan pembangkit listrik tenaga nuklir,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Rabu (23/8).

“Tapi tawaran ini akan bergantung sepenuhnya pada keputusan politik pemerintah Indonesia,” kata Galuzin.

Galuzin menceritakan bahwa Moskow sudah punya pengalaman banyak dalam membangun PLTN di banyak negara dunia. 

Tahun lalu misalnya, perusahaan milik negara Rusia mulai membantu pembangunan PLTN senilai 10 milyar dolar AS di Iran. 

Beberapa negara lain yang bekerja sama dengan Rusia untuk listrik tenaga nuklir di antaranya adalah Nigeria, Yordania, dan India.

Pada Mei lalu, perusahaan milik Rusia, Rosatom State Atomic Energy, juga sempat menawarkan proposal serupa kepada Indonesia melalui Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan. 

Mereka sudah mengusulkan beberapa tempat pembangunan PLTN, dengan kapasitan lebih dari 1.000 MegaWatt, yang dinilai bebas dari bencana gempa, di antaranya Pulau Bangka dan Kaltim.

Namun saat itu Pandjaitan mengatakan, Indonesia belum siap dan masih harus meningkatkan kesadaran publik terlebih dahulu terkait listrik bertenaga nuklir.

Energi nuklir masih menjadi perdebatan di Indonesia. Menurut laporan lembaga World Nuclear Association, Indonesia akan membutuhkan 450 milyar kWh pada 2026 mendatang dengan asumsi pertumbuhan permintaan industri sebesar 10,5 persen setiap tahunnya.

Atas situasi itulah Rusia mengusulkan pembangunan PLTN yang tidak hanya menaikkan rasio eletrifikasi tetapi juga memastikan pasokan tetap bisa diandalkan.

Tetapi di sisi lain, limbah dari PLTN yang sangat beracun dan tidak bisa diolah juga sering menjadi bahan pertimbangan para pengambil kebijakan.

Sampai saat ini, satu-satunya cara untuk membuang limbah nuklir adalah dengan menimbun sampah tersebut di bawah tanah. Namun mengingat Indonesia adalah negara di kawasan cincin api yang rawan gempa, metode itu sangat berpotensi membuat tempat penyimpanan limbah bocor dan meracuni air tanah.

Peristiwa kebocoran tersebut pernah terjadi di Jepang, negara yang dikenal berhasil mengembangkan teknologi tinggi, pada 2011 saat gempa berkekuatan 9,0 pada skala Richter membuat tempat penyimpanan limbah nuklir di Fukushima bocor. (ant)


 

Berita Terkait

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.