BONTANG – Rusaknya algaka (alat peraga kampanye) atau yang kini disebut dengan APK (alat peraga kampanye) yang diterjang angin kencang di Bontang, pada Kamis (17/5) lalu, langsung mendapat perhatian KPU Bontang.

Komisoner KPU Bontang langsung menggelar rapat bersama dengan seluruh tim pemenangan pasangan calon (paslon), Jumat (18/5) kemarin, untuk membahas banyaknya algaka yang rusak tersebut yang disebabkan bencana alam itu.

Ketua KPU Bontang Suardi mengatakan, kerusakan algaka di Bontang terjadi merata sehingga pihaknya menilai sangat perlu didiskusikan bersama. Terpaan angin yang begitu kencang sehingga banyak algaka jenis umbul-umbul termasuk spanduk bahkan baliho, yang mana ukurannya cukup besar 4x6 meter pun rusak.

Diantaranya seperti di Jalan Jend Sudirman Tanjung Laut, DI Panjaitan, KS Tubun, Pupuk Raya, Asmawarman, Cipto Mangunkusumo, Bhayangkara, Beringin dan Jalan Ir Juanda. Selain itu juga terjadi di Terminal Bontang Kuala, Simpang Tiga HOP Kanaan, Jalan Soekarno Hatta, WR Soepratman, P Antasari, Sultan Hasanudin, Samratulangi, Pattimura dan di Jalan Piere Tendean.

Namun, sambung Suardi, kerusakan dan pemeliharaan APK adalah tanggungjawab masing-masing tim paslon. “Sehingga keputusan apakah dibersihkan atau diganti dengan yang baru, kami serahkan sepenuhnya ke tim paslon,” ungkapnya.

Mengenai biaya pemeliharaan atau penggantian APK, lanjut Suardi, sudah di atur dalam PKPU pasal 30 ayat 4 yang mana tertulis, ‘Perawatan, pemeliharaan dan pembersihan atau penuruan APK yang telah diserahkan kepada tim kampanye paslon sebagaimana dimaksud ayat (1) menjadi tanggungjawab paslon.

“Memang ngga ada anggaran di KPU terkait pemeliharaan. Selain itu kami juga minta, terkait tindak lanjut yang akan dilakukan teman-teman. Apakah memperbaiki, membersihkan? Sampaikan ke kami, kami siap membantu jika ada pembersihan,” jelas Suardi.

Sementara perwakilan dari tim paslon nomor urut I, Nurdin, meminta agar KPU memberikan surat tertulis, terkait seluruh pemeliharaan perbaikan diserahkan paslon masing-masing. “Ada rumor isu di masyarakat seolah-olah ada pembiaran APK. Yang perlu saya tanya, kami dari paslon no 1 minta KPU untuk membuat pernyataan tertulis untuk meyakinkan ke masyarakat bahwa dana untuk perbaikan betul-betul tidak ada. Agar kami bisa meluruskan ke relawan kami yang belum memahami,” ujar Nurdin.

Perwakilan dari tim paslon nomor 2, Heri mengatakan, pihaknya jauh hari sebelumnya sudah keliling karena ada umbul-umbul paslon no 2 patah, ada yang jatuh dan juga hilang. “Kami mau masang kembali, kami sudah keliling dan sudah kami pasang, dan kami rasa kokoh sekali. Tapi kok sore sudah sujud, akibat angin kencang,” kata Heri. Menurutnya, karena kerusakan APK terlalu banyak dan besar, mungkin perlu rapat tim, apakah dibuka saja atau dipasang lagi.

Sedangkan tim peme-nangan paslon nomor 3, Heri Kuswanto, menyarankan agar APK yang masih bagus diperbaiki dan yang rusak atau tidak bisa dipasanga lagi lebih baik dibersihkan saja. “Selain itu, biaya perbaikan akan cukup besar. Mengingat masa kampanye sudah hampir habis, dan hari sudah mendekati masa tenang,” katanya.

Sementara tim paslon nomor 4 Saleh mengatakan, mereka menerima aturan saja. “Kami terima saja dan sudah jelas aturan, kerusakan karena angin, ya kita maklumi saja, Tapi kami minta KPU untuk beri surat ke paslon dimana titik-titik yang rusak,” ujar Saleh. (cil)