Selasa, 24/04/2018
Selasa, 24/04/2018
BELUM TERTIB: Budaya tertib membuang sampah masih belum terwujud. Perlu waktu lama membiasakan masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan. (ist)
Selasa, 24/04/2018
BELUM TERTIB: Budaya tertib membuang sampah masih belum terwujud. Perlu waktu lama membiasakan masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan. (ist)
SAMARINDA - Sampah masih menjadi momok dan masalah besar utama di Kota Tepian, karena berimbas pada lingkungan semisal banjir, longsor dan sebagainya. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan, berbagai usaha dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini. Bahkan, sudah ada aturan dalam Undang – Undang 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah 81/2013 tentang Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
“Jelas dalam Pilpres 97/2007 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah, Samarinda diharuskan untuk ikut memwujudkan dalm pengurangan sampah sampai 30 persen,’ ucap Nurrahmani usai memberikan sambutan dalam puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, kemarin (23/4).
Apalagi, beberapa belakang ini DLH terus gencar mengajak kalangan muda hingga perguruan tinggi (PT) di Samarinda untuk bersama – sama mengatasi permasalahan sampah tersebut, melalui gotong royong, bersih drainase, gerakan pungut sampah hingga sosialisasi pengelolaan sampah.
Ia berharap, adanya kegiatan yang dilakukan tersebut warga dan seluruh elemen masyarakat dapat mengurangi dan mengelola sampah menjadi nilai jual. “Dengan adanya kegiatan yang sudah dijalankan itu, saya berkeyakinan Samarinda bisa mengurangi volume sampah hingga 30 persen dan kami berkomitmen 2025 mendatang Samarinda bisa bebas sampah dengan mengelolanya,” ungkapnya.
Di puncak Hari Peduli Sampah, DLH Kota Samarinda pun memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 20 pegawai pasukan kuning yang berdedikasi dan pekerjaannya selalu baik. Mulai dari penyapu jalan, pembersih parit, hingga pengangkut sampah. Untuk penilaian dilakukan oleh masing –masing tim pengawas di lapangan, hadiah yang diberikan pun berupa uang pembinaan dan bahan sembako. “Penghargaan yang kami diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya selama ini. Semua hasil dari sumbangan warga dan perusahaan swasta yang peduli,” ungkapnya. (sn318)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.